1. HOME
  2. NEWS
NEWS

Pembunuh Keji Bocah dalam Kardus Diduga Kelainan Seksual

Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Tito Karnavian menduga pelaku adalah orang dekat korban.

By Dwifantya Aquina 7 Oktober 2015 19:13
Ilustrasi kekerasan terhadap anak (Pixabay)

Money.id - Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Tito Karnavian mengatakan pelaku pembunuhan PNF, bocah 9 tahun yang jasadnya ditemukan di dalam kardus di Kalideres, Jakarta Barat, memiliki kedekatan dengan korban. Indikasi itu menepis dugaan bahwa PNF adalah korban penculikan.

"Sangat kecil kemungkinan anak itu mengalami penculikan disertai kekerasan. Sebab, kondisi lingkungan saat anak itu pulang sekolah sangat ramai. Kalau anak itu mengalami kekerasan atau diculik pasti akan memancing keributan dan pelaku akan dikeroyok warga dengan cepat," ujar Tito di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu 7 Oktober 2015.

Tito menduga bahwa korban bertemu dengan pelaku secara sukarela. Itu artinya, menurut dia, kemungkinan korban sudah kenal cukup lama dengan pelaku.

"PNF saling mengenal dengan pelaku. Atau kemungkinan mereka saling mengenal. Muncul dugaan pelaku itu dekat atau sering memberi sesuatu kepada korban," terangnya.

Namun, Tito tak ingin terburu-buru menyebut pelaku utama merupakan keluarga korban. Polisi hingga saat ini masih menunggu hasil tes DNA yang ditemukan pada jenazah bocah malang itu.

"Sambil menunggu tes DNA satu sampai dua hari ini sehingga bisa mendapatkan pola DNA si pelaku, kita melakukan penyisiran di lokasi itu siapa saja yang dekat dengan korban sehingga korban mau bertemu dan ikut secara sukarela (dengan pelaku)," tuturnya.

Tito pun menyebut, pihaknya menduga kuat pelaku memiliki kelainan seksual. Karena, ditemukan tanda kekerasan seksual pada organ intim korban.

"Dengan adanya persetubuhan ini bagi kami sebagai penyidik maka ini lebih mengarah kepada kejahatan seksual yaitu yang disebut dengan paedofil. Orang dewasa normal tidak melakukan itu. Pelakunya kemungkinan mengalami psikoseksual," ungkapnya.

Dari hasil temuan ini, Polisi akan melakukan tes DNA untul memastikan profil pelaku. Hasil tes itu nantinya akan dijadikan alat tambahan bukti penyidikan.

"Kami akan melihat profil pelaku itu berdasarkan DNA dan ciri pedofil dalam psikisnya," jelasnya.

Tetapi, lagi-lagi ia enggan menyebut apakah pelaku merupakan saksi yang sudah diperiksa polisi. Dia beralasan itu akan membuat penyidikan gagal.

"Saya tidak ingin menyebutkan teknis sekali karena bisa menggagalkan penyidikan kami. Ada beberapa yang kita curigai. Yang berhubungan dengan keluarga juga ada," katanya.

(da/da)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section