1. HOME
  2. NEWS
NEWS

Tradisi 'Ngejot' Harmonisasi Umat Beragama di Pulau Dewata

tradisi tersebut sudah dilakukan turun-menurun yang awalnya dipelopori oleh umat Hindu.

By Azalia Amadea 5 Juli 2016 14:08
Tradisi ngejot (dream.co.id)

Money.id - Perayaan Idul Fitri 1437 H dapat dimeriahkan dengan tradisi khas di setiap daerah. Tak terkecuali, tradisi 'Ngejot' di Bali yaitu tradisi memberikan makanan kepada tetangga atau kerabat sebagai rasa terima kasih.

Dikutip laman dream.co.id Senin 4 Juli 2016, tradisi tersebut sudah dilakukan turun-menurun yang awalnya dipelopori oleh umat Hindu. Perayaan itu dilakukan menjelang Hari Raya Galungan, Nyepi, dan Kuningan.

Ya tradisi yang menjadi potret toleransi antar-umat beragama di Pulau Dewata, misalnya melalui makanan yang diberikan. Jadi makanan-makanan tersebut, tak hanya diberikan pada sesama muslim saja, tapi juga untuk mereka yang beragama lain seperti Hindu, Nasrani dan pemeluk agama lainnya.

Contohnya, umat Hindu mengetahui bahwa umat muslim tak boleh makan daging babi, maka dari itu mereka biasanya menggantinya dengan daging ayam. Sebagai pelengkapnya mereka juga menambahkan kue dan buah-buahan.

Sedangkan, bagi umat muslim tradisi ngejot dilakukan saat menjelang Idul Fitri. Makanan yang diberikan sesuai dengan menu makanan Lebaran seperti ketupat dengan opor ayam.

Sampai saat ini tradisi ngejot masih sering dilakukan terutama di pedesaan, sebagai bentuk kerukunan antar umat beragam di Bali. Seperti contoh, umat muslim di Desa Pegayaman, Kabupaten Buleleng, yang masih menjalankan tradisi tersebut. Desa ini merupakan salah satu kawasan di Bali yang mayoritas penduduknya beragama Islam. (els)

 

BACA JUGA

(aa/aa)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section