Menteri Dalam Negeri Inggris, Theresa May telah mendesak polisi untuk menyelidiki klaim tersebut.
By Dwifantya Aquina 4 April 2016 11:58Money.id - Sebuah penyelidikan mengungkap sebuah fakta menyedihkan bahwa anak-anak korban gempa Nepal dijual ke keluarga kaya Inggris sebagai budak. Anak-anak tersebut masih berusia sekitar 10 tahun dan dihargai hanya 5,250 poundsterling atau sekitar Rp94 ribu.
Mereka dijual di pasar gelap oleh geng yang beroperasi di Punjab, India. Penyelidikan yang dilakukan oleh The Sun ini menyebut, para geng memangsa anak-anak Nepal yang terpisah dari keluarganya.
Menteri Dalam Negeri Inggris, Theresa May telah mendesak polisi untuk menyelidiki klaim tersebut. May mengatakan, penjualan anak ini adalah tindakan kriminal yang tidak bisa diterima.
Theresa menyayangkan, surat kabar The Sun seharusnya dapat berbagi hasil penyelidikannya dengan pemerintah sehingga bisa ditangani. "Tidak ada anak-anak, dimana pun di dunia ini, yang boleh diambil dari keluarganya dan dipaksa jadi budak," kata dia, seperti dikutip Guardian, Senin 4 April 2016.
Hasil penyelidikan The Sun terbit pada Senin di halaman muka. Gambarnya menunjukan anak-anak yang putus asa dan dijual ke keluarga-keluarga kaya di Inggris. Mereka bahkan kabarnya dijadikan budak domestik tanpa dibayar.
Laporan tersebut menyebut salah satu penjual sebagai narasumber, yaitu Makkhan Singh. "Kami memasok mereka ke Inggris, sebagian besar yang dibawa ke Inggris adalah orang Nepal, " kata dia.
Menurut Singh, orang Nepal sangat rajin dan pintar memasak sehingga mereka juga adalah yang paling dicari.
Intip Kado Istimewa Rafathar dari Kuda Poni Hingga Taman Bermain
Agar Dompet Tak Makin 'Tipis', Lakukan Penghematan dengan Cara Ini
Pemerintah Angkat Bicara Soal Rokok Naik Jadi Rp50 Ribu per Bungkus