1. HOME
  2. NEWS
KESEHATAN

Minum Cairan Pembersih Tangan, Siswa SD Keracunan Alkohol

Beberapa anak mengaku tergiur dengan rasa buah yang ada pada hand sanitizer.

By Dwifantya Aquina 22 September 2015 13:00
Ilustrasi cairan pencuci tangan (Huffington Post)
Seorang siswa di sekolah dasar dilaporkan menelan cairan pembersih tangan atau hand sanitizer di sekolah. Menurut Nhaijah Russell (6), siswa tersebut, ia menyemprotkan tiga hingga empat kali ke mulutnya karena rasa stroberi yang enak.
 
Ternyata cairan permbersih tangan tersebut mengandung alkohol yang membuatnya mabuk. Russel tiba di ruang gawat darurat dalam kondisi lemas dan tak mampu berjalan.
 
CNN melansir, sejak 2010, hotline pengontrol racun pusat di Amerika Serikat menyebut ada peningkatan hampir 400 persen terkait panggilan yang sama. Georgia Poison Center melaporkan, kasus tersebut banyak melibatkan anak-anak berusia dibawah 12 tahun.
 
"Anak-anak lebih sering menggunakan produk ini, dan sayangnya, mayoritas dari pengguna berakhir di ruang gawat darurat," kata Direktur Georgia Poison Center Dr Gaylord Lopez.
 
Jumlah alkohol dalam cairan pembersih tangan berkisar dari 45-95 persen. Meski mereka menelan cairan tersebut dalam jumlah kecil, tetap dapat menyebabkan keracunan alkohol. Sebagai perbandingan, anggur dan bir mengandung sekitar 12 dan 5 persen alkohol, kata Lopez.
 
Tingkat alkohol dalam darah Nhaijah mencapai 0,179, dua kali lipat dari jumlah kadar mabuk orang dewasa, menurut Dr Chris Ritchey, yang merawat dia di ruang gawat darurat di Gwinnett Medical Center di dekat Atlanta, Amerika Serikat. Dokter mengawasi kondisi Nhaijah semalaman untuk melihat tanda-tanda trauma pada otak, karena alkohol telah menyebabkan dia jatuh hingga kepalanya terbentur.
 
"Itu sangat menakutkan," ujar ibu Nhaijah, Ortoria Scott. "Itu bisa saja sangat mematikan bagi anak saya."
 
Keracunan alkohol dapat menyebabkan kebingungan, muntah dan mengantuk. Pada kasus yang parah, anak bisa berhenti bernapas.
 
Lopez mengatakan 3.266 kasus cairan pembersih tangan yang melibatkan anak-anak sebagai korban dilaporkan ke pusat-pusat kendali racun pada 2010. Pada 2014, jumlahnya meningkat menjadi 16.117 kasus.
 
Pekan lalu, Lopez mengirim surat ke sistem sekolah Georgia untuk memperingatkan anak-anak tentang bahaya meminum cairan pembersih tangan. Dia menjelaskan bahwa beberapa anak melakukannya dengan sengaja agar mabuk, sementara yang lain melakukannya untuk unjuk keberanian di depan teman-temannya. Yang lain, menurut dia, meminum cairan tersebut karena terlihat enak.
 
"Seorang anak tidak berpikir ini adalah buruk bagi mereka. Yang lebih menarik, cairan ini juga wangi. Ada wangi stroberi, anggur, rasa jeruk, sangat menarik bagi anak-anak," ungkap dia.
 
Lopez merekomendasikan orangtua dan guru untuk menyimpan cairan pembersih tangan dari jangkauan anak-anak dan memonitor penggunaannya. Dia mengatakan produk nonalcohol sanitasi seperti tisu lebih aman digunakan.

(da/da)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section