1. HOME
  2. NEWS
POLRI

Mengenal Basaria Panjaitan, Polwan Pertama Berpangkat Irjen

30 tahun meniti karier di Polri, Basaria memanfaatkan peluang maju sebagai capim KPK jelang pensiun.

By Dwifantya Aquina 22 Oktober 2015 11:02
Basaria Panjaitan, Polwan pertama berpangkat Irjen (Sipsspolri.com)

Money.id - Basaria Panjaitan, Staf Ahli Sosial Politik (Sahlisospol) Kapolri naik pangkat dari bintang satu ke bintang dua. Usai upacara kenaikan pangkat di Aula Rupatama, Mabes Polri, Rabu kemarin, Basaria resmi menyandang pangkat Irjen.

Tak banyak polisi wanita (Polwan) yang mampu meraih prestasi seperti Basaria. Ia merupakan polwan pertama di Indonesia yang berpangkat Irjen. Begitupula ketika dirinya masih menyandang pangkat Brigadir Jenderal (Brigjen).

Banyak orang bertanya, siapa sosok Basaria. Nama Basaria belakangan mencuat ketika dia mendaftar sebagai calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi.

Sebenarnya, Basaria memiliki pengalaman di bidang reserse. Basaria masuk Sekolah Calon Perwira (Sepa) Polri di Sukabumi dan ditempa di sana. Lulus sebagai polwan berpangkat Ipda, Basaria langsung ditugaskan di Reserse Narkoba Polda Bali.

Basaria malang melintang di berbagai pos penugasan. Dia pernah menjadi Kepala Biro Logistik Polri, Kabag serse Narkoba Polda Nusa Tenggara Barat, Kabag Narkoba Polda Jawa Barat dan menjadi Direktur Reserse Kriminal Polda Kepulauan Riau. Dari Batam, Basaria kemudian ditarik ke Mabes Polri, menjadi penyidik utama Direktorat Tindak Pidana Tertentu Bareskrim.

Kariernya di kepolisian bisa dibilang mulus. Sudah 30 tahun wanita kelahiran Pematang Siantar 57 tahun lalu itu berkarier di Polri.

Polwan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1984 itu kini selangkah lagi menjadi komisioner KPK. Ia mendapat rekomendasi dari Kapolri Jenderal Badrodin Haiti dan Wakapolri Komjen Budi Gunawan.

Pada Desember tahun ini Basaria akan pensiun dan ia pun memanfaatkan peluang maju sebagai Capim KPK.

Nama Basaria dipastikan tidak ada dalam penjaringan dugaan rekening gendut dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Padahal hartanya melebihi total kekayaan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti.

Dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK, Basaria tercatat memiliki harta Rp9,8 miliar sementara Badrodin hanya Rp8,5 miliar. Jenderal bintang dua ini terakhir melaporkan harta kekayaannya ke komisi antirasuah pada 2 Mei 2015, sementara Badrodin terakhir melapor pada tahun 2013.

Basaria memiliki harta tanah dan bangunan senilai Rp8,86 miliar. Tanahnya tersebar di beberapa daerah seperti Medan, Batam, dan Lombok Barat. Sementara tanah beserta bangunan di atasnya terdapat di Tangerang, Jakarta Pusat, dan Bekasi.

Harta tanah dan bangunan Badrodin yang berpangkat bintang empat ini hanya separuh dari kekayaan Basaria, yakni sebanyak Rp4,3 miliar. Badrodin memiliki tanah dan bangunan di sejumlah wilayah seperti Depok, Jakarta Selatan, Bekasi, Semarang, dan Pandeglang.

Untuk kendaraan, Basaria tak memilikinya satu pun. Dia hanya menggenggam logam mulia senilai Rp550 juta. Sedangkan Badrodin mempunyai sebuah mobil Honda Accord senilai Rp250 juta dan satu unit mobil Honda CRV seharga Rp250 juta. Badrodin juga memilik logam mulia, batu mulia, dan harta bergerak lainnya senilai Rp513 juta.

Berbeda dengan Basaria yang tak memiliki surat berharga, Badrodin justru memiliki surat berharga untuk investasi yang nilainya mencapai Rp2,1 miliar. Badrodin memilih untuk menginvestasikan hartanya dengan memiliki giro dan setara kas lainnya sebanyak Rp1,02 miliar, sementara Basaria tidak.

Perbedaan lain, Basaria tak memiliki utang sementara Badrodin tercatat berutang sebanyak Rp250 juta dalam bentuk pinjaman uang.

Suka Artikel Ini? KLIK LIKE

Baca Juga

(da/da)

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section