1. HOME
  2. NEWS
NEWS

Kronologi Kecelakaan Pesawat Batik Air di Halim Perdanakusuma

Pesawat ATR TransNusa rusak di bagian ekor pesawat dan sayap bagian kiri, sedangkan pesawat batik rusak pada bagian ujung sayap sebelah kiri.

By Rohimat Nurbaya 4 April 2016 23:16
Pesawat Batik Air mengalami kecelakaan (Istimewa)

Money.id - Pesawat Batik Air terlibat insiden dengan pesawat ATR TransNusa di Run Way Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin malam, 4 April 2016. Dalam peristiwa tersebut, seluruh penumpang dan awak pesawat dilaporkan selamat, semua berhasil dievakuasi.

Presiden Direktur Lion Air Group, Edward Sirait mengatakan, kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 19.45 WIB. Ketika itu, pesawat Batik Air registrasi PK-LBS, nomor penerbangan ID 7703 rute Halim Perdanakusuma - Ujung Pandang sudah di release untuk take off oleh menara pengawas (ATC).

Kemudian, pada saat bersamaan pesawat TransNusa yang berada di run way yang sedang ditarik menuju hanggar dengan menyebrang landasan pacu. "Pesawat ATR TransNusa rusak pada bagian ekor pesawat dan sayap bagian kiri, sedangkan pesawat batik rusak pada bagian ujung sayap sebelah kiri," ucap Edward melalui pesan tertulis.

Usai kejadian Pilot in Command memutuskan untuk membatalkan take off (aborted take off) untuk memastikan keselamatan penumpang. Saat hendak terbang, pesawat Batik Air sedang membawa 49 penumpang dan tujuh kru, semua dipastikan dalam keadaan selamat.

Pesawat TransNusa yang mengalami kecelakaan(Istimewa)

Para penumpang di pesawat Batik Air, akan diterbangkan menggunakan pesawat pengganti dengan registrasi yang lain. Akibat kejadian tersebut bandara ditutup sementara.

 "Terkait dengan apa yang terjadi, kami akan menunggu hasil penyelidikan dari lembaga yang berwenang", ujar Edward.

Pengamat penerbangan, Alvin Lie mengatakan, kecelakaan itu mirip dengan insiden serupa melibatkan pesawat B747 PanAm dengan B747 KLM di bandara Los Rodeos pada 27 Maret 1977.

Kata dia, kecelakaan itu patut diduga, akibat lemahnya koordinasi antara ATC dengan pengemudi mobil penarik (tow car), serta pilot Batik Air. "Suatu tamparan bagi penerbangan RI yang sedang berupaya meraih peringkat I FAA" tutur Alvin.

Baca Juga

(rn/rn)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section