Money.id - Banyak sekali fresh graduate yang baru mencoba peruntungan nasib untuk berkarier di Jakarta. Salah satunya Kisha, lelaki lajang berumur 24 tahun yang baru menyelesaikan kuliahnya di sebuah universitas. Karena baru pertama kali memiliki penghasilan, dia tidak bisa mengatur keuangan sehingga habis sebelum gajian tiba.

Dengan gaji Rp3,5 juta per bulan, Kisha harus bisa mengatur keuangan agar bisa hidup layak di Jakarta. Kisha tinggal berdua bersama ibunya di kawasan Tebet Jakarta Selatan. Setiap bulan dia harus menyisihkan sebagian gajinya untuk ibunya yang merupakan orang tua tunggal sebesar Rp1 juta. "Uang itu dipakai untuk membayar listrik dan makan sebulan," ucapnya.

Nah, sisanya Rp2,5 juta digunakan untuk kebutuhan hidup Kisha sehari-hari seperti transportasi dan membeli pulsa. "Untung saja saya tidak punya pacar, kalau punya bisa tambah banyak pengeluaran saya dan jatah bulanan bisa kurang dari Rp2 juta," tutur pria itu.

Sisa uang Rp2,5 juta itu juga sering sekali habis sebelum akhir bulan. Bahkan, seminggu setelah gajian sudah habis. Karena sering kehabisan uang di tengah bulan, dia terpaksa mengambil uang tabungannya. Uang tersebut habis karena dia tidak bisa mengaturnya dengan baik.

"Gaji saya cepat habis karena tidak diatur dengan baik, seringkali dihabiskan untuk hal yang tidak berguna dan tidak jelas kemana larinya," ucap dia.