1. HOME
  2. NEWS
NEWS

Ini Alasan Donald Trump Tetap Kaya Meski Rugi Rp11,9 Triliun

Trump biasanya mengelola badan usahanya sebagai perusahaan perseroan dan kemitraan terbatas.

By Rizki Astuti 14 Oktober 2016 19:03
Donald Trump (flickr.com)

Money.id - Calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik Donald Trump mengaku rugi 916 juta dolar AS (Rp11,9 triliun) dalam laporan pajak pendapatannya pada 1995. Namun anehnya, dia masih bisa hidup mewah hingga saat ini.

Ternyata itu semua bisa terjadi karena undang-undang perpajakan AS pada 1990-an dianggap berpihak pada pebisnis besar seperti Trump.

Melansir dalam laman CNN, Jumat 14 Oktober 2016, ahli pajak Steven Rosenthal di Tax Policy Center mengatakan undang-undang pajak saat itu cenderung lebih menguntungkan pengusaha besar, terutama yang bergerak di bidang properti. Karena sumber pendapatan dan investasi mereka jauh lebih besar dan bisa menikmati keringanan pajak.

"Tidak seperti orang-orang pada umumnya, pemain besar lebih memiliki fleksibilitas saat menuntut penghapusan pajak dan menggunakan itu kapan pun mereka mau," kata Rosenthal.

Trump biasanya mengelola badan usahanya sebagai perusahaan perseroan dan kemitraan terbatas. Sehingga badan usaha semacam itu bisa bermanfaat selama bertahun-tahun dari undang-undang yang mengaturnya.

"Aturan pajak yang menguntungkan orang-orang kaya itulah yang telah mendorong Trump untuk memanfaatkan alasan rugi 916 juta dolar AS untuk menghindari pajak pendapatan sampai selama 18 tahun," ujar Richard Lipton, seorang ahli pajak real estate.

Selain itu, selama aktif mengoperasikan bisnis, dia dapat menggunakan keuntungan dari bisnis yang satu untuk mengimbangi kerugian dalam usaha lain.

Seperti diketahui, pendapatan Trump juga diperoleh dari royalti buku-buku atau lisensi yang menggunakan nama Trump.

Lipton mengingatkan bahwa pada 1990-an adalah masa manis bagi para pengemplang pajak, terutama bagi pengembang real estate semacam Trump. Tidak jelas bagaimana dan kapan Trump mengaku rugi 916 juta dolar AS (Rp11,9 triliun) saat mengumumkan laporan pajaknya pada 1995 yang dibocorkan oleh New York Times.

Namun yang pasti undang-undang pajak pada saat itu mengizinkan pengembang seperti Trump tetap untung bahkan jika proyek real estate miliknya gagal dan itu semua tanpa menimbulkan risiko keuangan yang besar bagi mereka. (poy)

Baca Juga

(ra/ra)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section