Money.id - Gerhana Matahari Total (GMT) diperkirakan akan datang di Indonesia pada 9 Maret 2016. Peristiwa itu akan jadi salah satu momentum paling indah di Indonesia. 

Fenomena sangat langka itu akan membuat Indonesia jadi pusat ilmu pengetahuan dunia, sekitar 1,5 bulan lagi.

Peneliti Bidang Matahari dan Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Abdul Rachman mengatakan, GMT yang akan terjadi kali ini terbilang istimewa karena bisa melihat gerhana Matahari pada pagi hari.

"Tak perlu teropong pun bisa melihatnya secara langsung meskipun memang disarankan menggunakan filter khusus matahari agar tidak merusak mata," kata Rachman melalui rilis diterima Money.id.

Pada 9 Maret nanti, GMT tersebut akan dimulai saat matahari terbit dari Samudera Hindia, lalu ke arah timur dan berakhir di sebelah barat Amerika Utara saat matahari terbenam.

Beberapa daerah yang dilewati peristiwa eksotis ini adalah Palembang (1 menit 52 detik), Belitung (2 menit 10 detik), Balikpapan (1 menit 9 detik).

 Luwuk (2 menit 50 detik), Sampit (2 menit 8 detik), Palu (2 menit 4 detik), Ternate (2 menit 39 detik), Bangka (2 menit 8 detik), Palangkaraya (2 menit 29 detik), Poso (2 menit 40 detik), dan Halmahera (1 menit 36 detik).

"Lima menit menjelang gerhana total, kegelapan di langit barat semakin jelas terlihat dan tampak seperti sesuatu yang naik ke angkasa dan menyebar di sepanjang horison barat," ujarnya.

Rachman menjelaskan, kegelapan itu laksana membentuk badai besar tanpa suara dan tanpa bunyi gemuruh, lalu gelap mulai mengambang di atas horison dan menyingkapkan cahaya kuning atau jingga, namun di bawahnya mirip cahaya senja.

"Anda baru saja melihat menembus bayangan bulan sempit hingga ke cahaya matahari yang tampak di baliknya. Kejadian demi kejadian berlangsung sangat cepat," ujarnya.

Selanjutnya, sabit matahari akan berupa kepingan putih yang berkobar, menyerupai obor tukang. Kemudian langit akan menghitam semakin pekat membungkus sekeliling matahari. Semakin lama semakin cepat menelan matahari.

Ujung kepingan putih matahari pecah menjadi titik-titik terang membentuk
manik-manik yang dinamakan Baily’s beads. Di sisi lain sabit matahari, sebuah siluet remang-remang akan berbentuk lingkaran samar.

"Itulah sisi gelap bulan yang dibingkai cahaya putih dan dihiasi berbagai warna yang membentuk sebuah lingkaran cahaya di sekeliling matahari yang tampak gelap," ujarnya. (poy)