1. HOME
  2. NEWS
NEWS

Tersangkut 'Panama Papers,' Kekayaan Luhut Pandjaitan Dipertanyakan

Pembentukan perusahaan offshore di negara suaka pajak ditujukan untuk memanfaatkan keringanan pajak di negara tersebut.

By Rohimat Nurbaya 28 April 2016 10:08
Menkopolhukam Luhut B. Pandjaitan (Merdeka.com)

Money.id - Ribuan pengusaha Indonesia masuk dalam data 'Panama Papers'. Sebuah dokumen berisi bocoran nama petinggi-petinggi negara yang memiliki perusahaan offshore rahasia di kawasan suaka pajak.

Dikutip dari Bareksa.com, dari belasan jutaan nama yang ada dalam dokumen Panama Papers, disebut-sebut salah satunya adalah Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan(Menkopolhukam) Luhut B. Pandjaitan. Kemunculan nama dalam bocoran dokumen itu sempat membuat spekulasi Luhut berupaya menghindari pajak, meski pada akhirnya dibantah.

Diberitakan majalah Tempo, nama Luhut tercantum sebagai Direktur Mayfair International Ltd. yang didirikan pada 29 Juni 2006 dan beralamat di Suite 13, First Floor, Oliaji Trade Centre, Francis Rachel Street, Victoria, Mahe, Seychelles. Ini merupakan negara kepulauan bekas jajahan Inggris terpencil di tengah Samudra Hindia.

Pada umumnya, pembentukan perusahaan offshore di negara suaka pajak ditujukan untuk memanfaatkan keringanan tarif pajak yang ditawarkan negara tersebut, dan menghindari pajak yang harus dibayar di negara asal.

Dalam artikelnya, Tempo menyebut bahwa Mayfair International Ltd dimiliki dua perusahaan yakni PT Persada Inti Energi dan PT Buana Inti Energi. Pada 2011, laporan keuangan perusahaan milik Luhut yakni PT Toba Bara Sejahtra Tbk (TOBA), mencantumkan PT Buana Inti Energi sebagai mitra perusahaan.

Sedangkan PT Persada Energi dimiliki PT Pelita Buana Karya dan Elizabeth Prasetyo Utomo, yang menjabat sebagai direktur keuangan di PT Toba Bara Sejahtra Tbk periode 2008-2009. Luhut belakangan juga dikabarkan mengalami peningkatan kekayaan yang cukup signifikan. Baca selengkapnya di sini.

(rn/rn)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section