1. HOME
  2. NEWS
NEWS

Gadis Ini Sukses Lunturkan Pandangan Negatif Terhadap Islam

Zarifeh dinobatkan sebagai ratu pesta (prom queen), setelah teman-temannya yang non-Muslim mengkampanyekan dirinya.

By Azalia Amadea 5 Juni 2016 14:51
Zarifeh Shalabi (nytimes.com)

Money.id - Saat serangan teroris di San Bernardino, California, Amerika Serikat (AS) pada Desember 2015 berlangsung, Zarifeh Shalabi dan keluarganya sedang berada di dalam rumah.

Ketika itu, televisi dan media cetak menayangkan foto-foto tersangka, salah satunya wanita berhijab.

Dengan rumahnya yang hanya berjarak beberapa kilometer dari tempat kejadian, Zarifeh dan keluarganya khawatir terjadi reaksi anti-Muslim. Kekhawatiran itu menjadi kenyataan.

Ketika keluarga Zarifeh berbelanja, para ibu menarik anak-anaknya untuk menghindar dari keluarganya yang memang berhijab.

"Kami lebih takut jika ada seseorang yang akan menyakiti kami," kata gadis cantik berusia 17 tahun itu, seperti dikutip laman New York Times, Minggu 5 Juni 2016.

Beberapa bulan kemudian, kekhawatiran itu hilang setelah Zarifeh menerima penghargaan tertinggi bagi kalangan remaja AS. Dia dinobatkan sebagai ratu pesta (prom queen), setelah teman-temannya yang non-Muslim merancang sebuah kampanye untuk dirinya.

"Kami melihat itu adalah peluang yang baik untuk mempresentasikan sesuatu yang baik. Cara ini untuk membuktikan kami tidak memiliki masalah dengan bullying dan rasisme," kata Sarahi Sanchez, kawan Zarifeh yang menjadi mentor di Summit High School, kepada New York Times.

Zarifeh mengatakan, kemenangannya sebagai bentuk pembuktian bahwa mereka tidak perlu takut terhadap umat Muslim. "Mereka tidak melihat kami sebagai ancaman, mereka melihat kami sebagai teman," ucap Zarifeh.

Proses untuk menjadi ratu pesta dan membuktikan Muslim bukan ancaman tidaklah mudah. Karena dia adalah seorang Muslimah yang taat. Dia membatasi bersosialisasi dengan teman-teman laki-laki dan lebih banyak memilih tinggal di rumah.

Ketika tahu dinominasikan sebagai ratu pesta, Zarifeh lebih khawatir bagaimana mendapatkan izin dari orang tuanya untuk menghadiri pesta tersebut. Awalnya orang tuanya tidak memberi izin kepadanya untuk pergi ke pesta. Setelah mengetahui anaknya mendapat dukungan dari teman-temannya, orang tua Zarifeh mengizinkannya.

Untuk mengkampanyekan Zarifeh sebagai ratu pesta, semua kawan-kawan perempuannya memakai hijab sebagai bentuk dukungan. Kawan-kawan Zarifeh juga membagikan kerudung warna-warni dengan pesan untuk mendukung gadis Muslim itu sebagai ratu pesta tahun ini.

Orang tua Zarifeh semakin mantap memberi izin setelah kawan-kawan Zarifeh memberi tahu peraturan mengenai pesta sekolah itu, seperti tidak ada dansa, tidak ada gaun ketat, dan transportasi menggunakan bus sekolah. (dhi)

Baca Juga

(aa/aa)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section