Money.id - Ratusan orang bernama Asep membentuk komunitas bernama 'Paguyuban Asep Dunia'. Deklarasi perkumpulan tersebut digelar di De Tuik Resto, Bojong Koneng, Cikutra, Kota Bandung, Jawa Barat melalui Konperensi Asep Asep (KAA) pada Minggu 25 Oktober 2015.

Ketua Panitia KAA, Asep Tutuy Turyana mengatakan, pembentukan paguyuban tersebut merupakan salah satu upaya melestarikan nama Asep. Nama asli dari Jawa Barat tersebut menurut dia saat ini sudah hampir tidak digunakan lagi para orangtua di tanah Pasundan.

"Sejak 2010 saya kira sudah jarang orangtua memberi nama anaknya Asep, sehingga sekarang semakin langka," kata Tutuy di Bandung.

Salah satu langkah konkret dilakukan paguyuban itu guna melestarikan nama khas Pasundan tersebut akan memberikan beasiswa kepada bayi bernama Asep lahir pada 2010 hingga sekarang. Tetapi Tutuy tidak menjelaskan secara detail beasiswa itu berapa nilainya.

"Orangtua melahirkan anak kemudian diberi nama Asep akan kami bantu biaya sekolah," terang dia.

Rencana pemberian beasiswa pada bayi bernama Asep itu sudah dicanangkan sejak lama, hanya saja hingga saat ini mereka belum menemukan. Paguyuban ini sebenarnya sudah sejak lama mencari nama Asep yang masih berusia di bawah 17 tahun.

"Nama Asep ini dari dulu sudah jarang, paling muda saja yang datang ke sini usianya 17 tahun berarti lahirnya pada 1998," ucapnya. (dwq)