1. HOME
  2. NEWS
FINANCE

Cara Unik Orang Kaya Dunia Habiskan Uang

Pesawat pribadi, koki pribadi, mansion pribadi, adalah segelintir fasilitas yang mereka tonjolkan karena punya banyak uang.

By Dwifantya Aquina 30 Maret 2016 19:29
Ilustrasi orang kaya raya (YouTube.com)

Money.id - Meski Bill Gates, Warren Buffet, dan Mark Zuckerbeg yang didaulat dalam jajaran orang kaya di dunia memilih hidup dalam kesederhanaan, banyak orang kaya (yang tidak sekaya mereka) sangat senang menonjolkan kemewahan.

Pesawat pribadi, koki pribadi, mansion pribadi, adalah segelintir fasilitas yang mereka tonjolkan karena punya banyak uang. Kalau Bill Gates dan Mark Zuckerberg terkenal dermawan karena suka menyumbangkan kekayaannya, orang-orang kaya berikut ini punya banyak cara untuk menghabiskan uang mereka.

Berikut cara orang kaya raya di dunia menghabiskan uang seperti dikutip CekAja.com.

Membangun replika istana Versailles

Membangun rumah adalah hal biasa. Tapi membangun rumah terbesar di Amerika? Apalagi jika rumah tersebut dibuat sebagao replika istana Versailles di Prancis, yang melakukannya pastilah orang berduit. Adalah Jackie dan David Siegel, pasangan pebisnis dan mantan model dari Amerika sebagai pemilik istana Versailles versi Amerika. Bahkan, proses pembangunan sampai kehidupan mereka di istana dibadikan dalam sebuah film dokumenter berjudul The Queen of Versailles.

(Baca juga: Daftar Keluarga Konglomerat yang Akhirnya Jatuh Bangkrut)

Membeli sebuah kota

Jika Anda pemilik kerajaan bisnis pizza dengan cabang yang terdapat di seluruh dunia dan kebetulan Anda tidak suka dengan kota tempatmu tinggal, apa yang akan Anda lakukan? Mungkin Anda akan menjawab pindah ke kota yang nyaman dan mendirikan sebuah mansion di sana. Tapi tidak demikian dengan Tom Monaghan, founder dari Domino’s Pizza.

Dia membeli berhektar-hektar tanah di Florida, lalu mendirikan Ave Maria, sebuah komunitas Katolik yang terencana. Monaghan yang menghabiskan masa kecilnya di panti asuhan awalnya ingin membuka Ave Maria di Michigan, namun rencana ini beralih ke Florida. Monaghan mengungkap, orang-orang di kota kecil ciptaannya ini memiliki visi yang sama seperti layaknya sebuah komunitas.

Mendirikan universitas

Banyak universitas yang didirikan berdasarkan nama keluarga bangsawan atau orang kaya pada masanya. Sebut saja Vanderbilt University, Carnegie Mellon University, dan Drexel University, semuanya universitas swasta milik keluarga. Hingga kini, mendirikan insitusi pendidikan masih menjadi cara untuk menunjukkan kekayaan di kalangan elite.

Contoh yang paling baru adalah Trump University yang didirikan oleh Donald Trump. Tapi lucunya, Trump University bukanlah universitas dalam arti sebenarnya, melainkan sebuah workshop berongkos mahal. Murid-murid diharuskan membayar ratusan ribu dollar untuk tiga hari kursus dan tambahan US$35.000 untuk mentoring lanjutan. Materi yang dibawakan seputar motivasi dan tips bisnis.

Para murid berharap jika Trumplah yang mengajar langsung. Tapi kenyataannya, Trump hanyalah sebuah standee banner di mana para peserta bisa berfoto bersama duplikat Trump tersebut. Akibatnya, Donald Trump digugat US$40 juta karena dianggap menipu karena mengatasnamakan universitas tanpa izin yang jelas.

Membuat ‘istana terbang’

Keluarga kerajaan Saudi terkenal kaya raya. Dan sebanyak apa kekayaan mereka bisa kamju lihat melalui ‘istana terbang’ yang dibeli semahal US$500 juta. Istana terbang tersebut aslinya berupa pesawat Airbus A380 yang interiornya disulap seperti istana. Dan bukan anggota kerajaan namanya jika di dalamnya tidak menggunakan perabotan berbahan emas.

Namun ada satu yang kurang dari ‘istana terbang’ tersebut. Para teknisi menolak permintaan untuk membuat kolam renang pribadi di dalamnya. Ya jelas saja, kalau pesawat terbang miring, air kolam malah tumpah ke mana-mana.

Membangun gedung pencakar langit sebagai tempat tinggal

Jika Anda tinggal di sebuah kota kumuh, bagaimana anti mainstream untuk menunjukkan kalau Anda orang paling kaya di derah tersebut? Bagaimana jika membangun sebuah gedung pecakar langit sebagai tempat tinggal? Inilah yang dilakukan seorang miliarder asal India.

Mukesh Ambani membangun sebuah rumah paling mahal di dunia dengan biaya US$ 1 miliar beberapa tahun lalu. Gedung pencakar langit merangkap tempat tinggal tersebut dibangun setinggi 550 kaki, memiliki luas 400.000 meter persegi, terdiri dari enam lantai parkir, 11 lift, dan tiga helipad. Wah, terbayang berapa banyak asisten rumah tangga untuk mengurus ‘rumah’ pencakar langit milik Ambani?

(Baca juga: Fakta dan Mitos Kerajaan Bisnis Donald Trump)

Mencalonkan diri

Tahta adalah hal kedua yang dikejar setelah orang-orang kaya ini berlimpah harta. Bukan rahasia lagi kalau uang bisa membeli kekuasaan. Kalau kita lihat di dalam negeri, banyak pengusaha yang mempromosikan diri habis-habisan untuk merebut kursi politik/pemerintahan.

Padahal, modal mencalonkan diri tidaklah murah. Mulai dari mengumpulkan massa, mencetak brosur, iklan di media massa, sampai membuat merchandise, membutuhkan uang banyak.

Tak heran di Indonesia banyak caleg stres yang akhirnya masuk rumah sakit jiwa ketika tidak terpilih. Ini karena mereka terlanjur mengeluarkan banyak modal. Tapi bagi orang sekaya Donald Trump tentu tidak merasa terlalu rugi jika nantinya gagal meraih tampuk presiden Amerika.

Baca Juga

 

(da/da)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section