Money.id - Menurut hasil studi PBB, diperkirakan Bumi sudah dihuni oleh sekitar 7 miliar manusia hingga 2016 ini. Jumlah populasi tersebut diyakini akan terus membangkak hingga angka 10 miliar jiwa pada tahun 2060. Benua Afrika dan Asia menjadi wilayah terbanyak penyumbang populasi di Bumi.

Celakanya, para peneliti di PBB berasumsi bahwa angka 10 miliar jiwa tersebut adalah angka maksimal. Jika melebihi, dipastikan akan terjadi ketidakseimbangan ekosistem yang dapat membahayakan umat manusia.

Oleh karena itu, PBB menggelar sebuah proyek untuk memperpanjang eksistensi umat manusia dengan mengendalikan angka kelahiran. Proyek ini diharapkan dapat menekan angka populasi dengan capaian 10 miliar jiwa di tahun 2100.

Untuk lebih jelasnya, berikut adalah lima alasan kenapa peneliti PBB dapat menyimpulkan bahwa angka 10 miliar jiwa adalah batas maksimal populasi di Bumi:

1. Bahan Pangan

Untuk memenuhi kebutuhan pangan 10 miliar manusia, peneliti PBB menjelaskan bahwa diperlukan minimal hewan ternak yang bila dikumpulkan menutupi area seluas 3,5 miliar hektar. Area itu lebih luas dari benua Afrika yang luasnya 'hanya' 3 miliar hektar.

Selain itu, manusia juga membutuhkan tanaman pangan yang bila dikumpulkan seluas Amerika Selatan, atau sekitar 1,8 miliar hektar. Saat ini saja manusia sangat sulit mendapatkan lahan tempat tinggal yang layak, apalagi harus melonggarkan lahan seluas dua benua untuk makanan.

2. Kebutuhan Lahan

Masalah bukan hanya pada jumlah tanaman pangan, tetapi tanah itu sendiri. Mengingat pertanian sudah dimulai oleh manusia sejak 11.500 tahun lalu, dari hari ke hari kualitas tanah semakin menurun.

Petani tidak bisa mendapatkan hasil maksimal dari tanah garapannya, bahkan tidak sedikit lahan yang akhirnya mengering tidak bisa digarap karena kehilangan total lapisan humusnya dan terkontaminasi bahan kimia. Contoh paling jelasnya ada di kawasan India, dimana banyak tanah pertanian gersang dan sangat cepat mengering meski pasca terkena hujan.