1. HOME
  2. NEWS
NEWS

Keluarga Kaya 'Kendalikan' Pemberitaan Media di Inggris

Keluarga itu meminta laporan media yang sudah pasti akurat, benar dan berdasarkan pada fakta-fakta dihapuskan.

By Rizki Astuti 27 Maret 2016 16:05
Ilustrasi Orang Kaya (Youtube.com)

Money.id - Pekan lalu beberapa media online asal luar negeri seperti, Bloomberg, The Independent, Business Insider, diperintahkan menghapus pemberitaan yang mengulas harta sebuah keluarga kaya. Keluarga itu enggan harta kekayaannya, dipublikasikan. 

Dikutip laman Business Insider, Minggu 27 Maret 2016, tak ada yang tahu siapa orang yang menjadi bahan pemberitaan tersebut dan mengapa laporan tersebut dihapus. Namun yang jelas pengadilan di London memerintahkan agar, fakta-fakta tentang kekayaan keluarga kaya itu tidak boleh diungkap di media.

Padahal laporan tersebut akurat, benar dan berdasarkan pada fakta-fakta yang terjadi di lapangan. Bahkan setiap kata dalam laporan tersebut ada dalam rekaman.

Keluarga kaya itu tidak mempersoalkan fakta-fakta dalam laporan tersebut, yang menggambarkan bagaimana mereka membelanjakan uang secara mewah. Mereka hanya tak mau urusan pribadinya diusik, hingga mereka akhirnya menyewa pengacara untuk menghapus laporan tersebut.

"Ini benar-benar kacau. Sebuah contoh lain keruntuhan peradilan ketika menghadapi orang kaya yang marah," kata sebuah sumber yang dekat dengan kasus tersebut.

Pada awalnya hakim dalam kasus tersebut membuka pintu lebar-lebar kepada pers dan mengadakan dengar pendapat di depan umum. Namun beberapa hari kemudian, hakim berubah pikiran dengan membuat perintah yang justru mematikan kebebasan pers.

Hakim tersebut memerintahkan beberapa perusahaan media internasional, untuk menghapus laporan tentang kekayaan keluarga kaya itu dari situs mereka.

Kebebasan Pers
Memang sudah menjadi rahasia umum bahwa orang kaya akan menyewa pengacara untuk menakut-nakuti kantor berita.

Di Business Insider UK misalnya, wartawan kadang menerima surat hampir seminggu sekali dari pengacara orang kaya, dan meminta laporan yang diterbitkan kantor berita yang berpusat di Amerika Serikat itu dihapus.

Seringkali, orang yang menyuruh pengacara itu adalah miliarder asal Eropa Timur yang jelas tahu bahwa hukum Inggris sangat lemah dalam melindungi kebebasan pers.

Sebagai perbandingan, di markas besar Business Insider di New York, wartawan jarang menerima permintaan untuk menghapus sebuah laporan. Hal itu karena hukum Amerika Serikat sangat mendukung hak wartawan untuk mempublikasikan fakta yang benar.

Sementara kantor berita di Inggris, jika menolak tuntutan tersebut dan menyewa pengacara, harus mengeluarkan biaya yang sangat mahal, dan seringkali tetap kalah di pengadilan. (els)

(ra/ra)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section