"Sekarang pendapatan saya Rp50-80 juta per bulan. Dulu saat kerja dapat gaji Rp7,5 juta per bulan," kata Rizky.
By Rohimat Nurbaya 16 Desember 2015 15:53Money.id - Rizky Putra Sunu (29) memilih berhenti jadi pegawai, dia memutuskan fokus mengembangkan bisnis batik dengan nama Barlie. Kini penghasilan Rizky meningkat 10 kali lipat dari gajinya sebagai karyawan di sebuah perusahaan garmen di Bogor, Jawa Barat.
"Sekarang pendapatan saya Rp50-80 juta per bulan. Dulu saat kerja dapat gaji Rp7,5 juta per bulan, jadi fokus di bisnis ini saja biar besar," kata Rizky Founder Barilie Batik kepada Money.id, Rabu 16 Desember 2015.
(Facebook)
Rizky merintis bisnis tersebut sejak tiga tahun lalu. Punyal modal alakardarnya, kemudian membeli peralatan menjahit dan mempekerjakan lima orang karyawan untuk menjahit batik.
Karyawan di perusahaan konveksi Rizky diambil dari orang-orang terampil di sekitar kampungnya di kawasan Tangerang, Banten. "Total personel saat ini tujuh orang termasuk saya dan istri," ucap dia.
Pemasaran
Batik itu dia pasarkan secara online di media sosial dan forum Kaskus. Peminatnya sangat luar biasa, sebulan bisa terjual 500 potong batik.
Meski Rizky memiliki konveksi sendiri, tetapi untuk bahan masih dipasok dari distributor kain di Tanah Abang, Jakarta Pusat. Desain batik bisa berdasar permintaan pelanggan, tetapi ada minimal order.
(Kaskus)
Pelanggannya berasal dari berbagai kota di seluruh Indonesia, tetapi paling banyak berasal dari pulau Jawa. Batik hasil produksi Rizky dijual pada kisaran harga Rp95 ribu hingga Rp145 ribu.
"Kami punya dua produk batik yakni, batik reguler dan slim fit batik. Tapi alhamdulillah paling laris adalah jenis slim fit," terang dia.
Senang dagang
Rizky menceritakan, sebenarnya sejak kecil dia senang dagang. Ketika jadi pegawai di sebuah pabrik garmen karena terpaksa. Saat itu ketika kuliah di sebuah perguruan tinggi, baru saja memasuki semester lima, ekonomi keluarganya goyang, orangtuanya tak sanggup lagi membiayai.
Karena keadaan tersebut, Rizky memilih magang di pabrik. Namun niatnya melanjutkan kuliah tidak kunjung terlaksana karena kondisi ekonomi keluarga tidak cepat pulih.
(Kaskus)
Kondisi ekonomi keluarga tak kunjung membaik, akhirnya Rizky terus bekerja hingga lima tahun. Setelah cukup modal dan kondisi ekonomi keluarga mulai pulih dia nekat berhenti kerja dan memutuskan fokus usaha.
"Kalau boleh jujur memang dari dulu sudah senang dagang. Kebetulan sudah tidak betah kerja, jadi dibulatkan tekad nyemplung ke dunia bisnis," terang dia.
Ternyata bakat usaha Rizky diwarisi dari orangtuanya. Kata dia sebelum bangkrut keluarganya sempat terjun di bisnis garmen. Jadi berbekal pengalaman bekerja di pabrik dan pengetahuan orangtua sebagai pengusaha, kini Rizky bulat jadi enterpreneur sejati.
Intip Kado Istimewa Rafathar dari Kuda Poni Hingga Taman Bermain
Agar Dompet Tak Makin 'Tipis', Lakukan Penghematan dengan Cara Ini
Pemerintah Angkat Bicara Soal Rokok Naik Jadi Rp50 Ribu per Bungkus
Hebat, Mahasiswa Indonesia Ciptakan Robot Bersama Peneliti Eropa
7 Desember 2015 13:01Minuman Lokal Albens Cider Siap Bersaing di Pasar Bebas ASEAN
7 Desember 2015 11:28Kisah Fahrudin Mantan Cleaning Service Sukses Jadi Pengusaha
3 Desember 2015 12:21