1. HOME
    2. INSPIRATORY
KISAH INSPIRATIF

Perjuangan Herman Rancang Teknologi Listrik Murah untuk Indonesia

Listrik tenaga surya yang dibuatnya bisa digunakan bergantian dengan listrik dari PLN.

By Rohimat Nurbaya 25 Maret 2016 09:30
Direktur Semesta Energi Services, Herman Huang (Money.id/Dwi Narwoko)

Money.id - Kebutuhan listrik di Indonesia semakin hari semakin banyak. Pemerintah melalui PT PLN (Persero) telah melakukan berbagai upaya meningkatkan jumlah pasokan listrik untuk masyarakat, supaya roda perekonomian terus berputar.

Meski upaya dilakukan sudah sebaik mungkin, namun tetap saja masih banyak masyarakat Indonesia yang jauh dari Ibu Kota, terutama di daerah perbatasan masih kesulitan merasakan terangnya listrik negara.

Melihat kondisi tersebut, seorang dosen elektro sekaligus pengusaha bernama Herman Huang (35) tergugah mempopulerkan listrik tenaga surya di Indonesia. Dia mengembangkan alat untuk menyimpan tenaga surya pada sebuah baterai.

"Kalau simpelnya seperti power bank untuk ponsel, diisi dulu lalu nanti kalau sudah penuh digunakan sebagai tenaga cadangan. Pengisiannya menggunakan tenaga matahari," kata Herman saat berbincang dengan Money.id, pekan lalu.

Solar panel listrik tenaga surya (Semesta Energi Service)

Teknologi tersebut memang sudah dikembangkan sejak lama di beberapa negara Eropa dan Amerika Serikat, namun di Indonesia baru dipakai untuk fasilitas umum saja, seperti penerangan jalan.

Menurut Herman, Matahari itu merupakan sumber energi paling besar, meski adanya hanya ketika siang hari saja, sehingga potensinya sangat luar biasa. "Tapi sayang di Indonesia hanya digunakan untuk jemur pakaian dan jemur bayi saja," tuturnya.

Alat yang dikembangkan Herman itu terdiri dari tiga bagian, yakni solar panel untuk menangkap tenaga sinar matahari, kemudian baterai litium untuk menyipan energi dan sensor controller otomatis untuk memutuskan aliran energi ke baterai ketika sudah penuh.

"Kalau tidak ada sensor itu nanti baterai bisa meledak, karena akan terus terisi," ucap Herman.

Baterai sensor listrik tenaga surya (Semesta Energi Services)

Menurut dia, memang saat ini alat tersebut belum sempurna dan masih harus melalui serangkaian uji coba, salah satunya dilombakan dalam ajang Wirausaha Muda Mandiri 2015. Berkat produk tersebut Herman menjadi finalis di ajang itu.

Tapi menurutnya, karena waktu yang diberikan juri sangat sempit dan tidak sempat membawa bentuk asli listrik tenaga surya yang dikembangkannya ke hadapan juri, dia tidak terpilih jadi juara. "Alatnya sangat besar, jadi saya kesulitan bawa bentuk real-nya," ucap dia.

Meski alatnya saat ini masih dalam tahap pengembangan, tetapi Herman berharap ke depannya listrik tenaga surya tersebut bisa bermanfaat bagi seluruh penduduk Indonesia mulai dari kota hingga pelosok desa.

NEXT>> Beberapa Komponen Masih Impor

 

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Inspiratory Section