1. HOME
    2. INSPIRATORY
KISAH INSPIRATIF

Perasaan Dede 'Meledak' Saat Kampungnya Sulit Terjamah Gas Pemerintah

Akibat kurangnya pasokan gas ke kampungnya, akhirnya Dede menciptakan kompor berbahan bakar air

By Rohimat Nurbaya 15 Mei 2016 06:03
CEO CV Energon, Dede Miftahul Anwar (Facebook)

Money.id - Dede Miftahul Anwar (22) pemuda asal Subang, Jawa Barat tiba-tiba beken setelah menciptakan kompor berbahan bakar air. Hatinya Dede 'meledak' karena kampungnya dipandang sebelah mata oleh penyalur gas elpiji pemerintah.

Warga Kampung Kerajan, Desa Cihambulu, Pabuaran, Kabupaten Subang, Jawa Barat harus tertatih-tatih mencari bahan bakar untuk memasak. Apabila tidak ada gas elpiji, mereka harus mencari kayu bakar ke hutan. Termasuk orangtua Dede yang harus merasakanya.

Berbekal pengalaman orangtua dan warga kampungnya tersebut, Dede kemudian mencoba menerapkan pengetahuan yang dimilikinya. Sehingga akhirnya berhasil menciptakan kompor berbahan bakar air.

Saat berbincang dengan Money.id, Dede menjelaskan menjelaskan cara kerja kompor bahan bakar air dan perjuanganya menciptakan kompor berbahan bakar air itu.

Berikut petikan wawancaranya:

Sejak kapan CV Energon berdiri?
CV Energon berdiri sejak 2015. Saat itu belum jadi Energon yang sekarang. Dulu hanya sebatas komunitas Energon yang beranggotakan lima orang. Isinya temen deket semua. Namun setelah mengikuti kompetisi bisnis pada pertengahan 2015 kami mencoba menjadikan energon sebagai perusahaan kecil-kecilan dengan manajemen yang seadanya.

Ide menciptakan kompor bahan bakar air itu awalnya seperti apa?
Semuanya berawal dari kurangnya pasokan gas elpiji di desa saya Kampung Kerajan, Desa Cihambulu, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Subang, Jawa Barat. tepatnya pada 2013. Saat itu kami masih betiga. Kami melakukan riset terkait bahan bakar baru tepat guna serta bisa bersentuhan langsung dengan masyarakat, tentunya ramah lingkungan.

Saat kuliah saya mendengar istilah hidrokarbon semua bahan bakar hidrokarbon yang kami gunakan akan menghasilkan emisi berupa karbon berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. Akhirnya 'ide gila' saya bermunculan, mengapa tidak menggunakan hidro-nya saja dan karbon-nya dilepas. Karena air mengandung hidro alias hidrogen dan berlimpah pula. Berawal dari itu, saya mencoba untuk memecah molekul air menjadi hidrogen dan oksigen.

Riset kami lakukan secara study literatur, pertama dimulai dari elektrolisis air, eternal power generator, metode thermolisa hingga composite hidrogen generator. Alhamdulillah dana selalu kami dapatkan dari kompetisi hibah bersaing di ajang Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) setiap tahunya, hingga akhirnya pencapaian itu terlaksana.

Mengapa kampung Anda bisa kekurangan pasokan gas elpiji?
Desa cihambulu merupakan desa yang sulit dilalui kendaraan besar, jalannya berlubang, sempit dan panas. Saya sendiri biasanya kalau pergi ke luar kota melalui jembatan bambu setapak. Jembatan itu dikenal dengan nama jembatan 'Mak Uwok'. Mobil memang bisa masuk ke desa tersebut, ada dua jalur untuk mobil yakni melalui Kebon Tiwu dan melalui Jalan Pabuaran yang rusaknya luar biasa.

Pasokan gas ke Desa Cihambulu sendiri biasanya datang berapa minggu
sekali?
Pasokan gas elpiji kadang tiga minggu sekali kadang satu bulan sekali, itupun setiap orang dibatasi, termasuk ibu saya yang buka warung. Beliau juga sering menjual elpiji tapi tiap ada pasokan gas elpiji ibu saya hanya kebagian empat tabung saja, itupun buat keperluan rumah tangga kurang, apalagi untuk dijual.

Jumlah pasokan elpiji berbeda untuk warung dan individu, biasanya untuk warung maksimal empat dan individu dua tabung, padahal di tabungnya ada tulisan 'Untuk Orang Miskin'. Oh berarti desa kami termasuk orang-orang kaya ya. Aamiin.

Di Desa Cihambulu ada agen gas elpiji, kalau ada apakah dia tidak merasa terusik dengan keberadaan CV Energon?
Agen gas ada, sepertinya tidak terusik. Tapi terus terang saya sendiri belum ada komunikasi dengan beliau.

Boleh dideskripsikan tentang Kampung Kerajan?
Kampung Kerajan, Desa Cihambulu adalah desa yang terletak antara Subang dan Purwakarta, kalo dari arah Bandung menuju lokasi lebih dekat melalui Kota Purwakarta, desa dengan penduduk yang ramah meski suhu disana panas, tapi hati tetep adem kalau di sana.

Jalan menuju ke sana bergelombang. Jembatan bambu menjadi kesan dan bahan cerita dengan tim Energon saat kami lewat bersama di jembatan itu. Rata-rata penduduknya berprofesi petani, pedagang dan guru. Ya begitulah desaku.

Tadi anda mengatakan, untuk mengendapkan salah satu molekul air supaya bisa jadi bahan bakar menggunakan zat khusus hasil racikan sendiri, boleh diceritakan prosesnya?
Sederhananya molekul air akan terurai menjadi unsur unsurnya oleh bantuan dari komposit energon, kemudian komposit energon akan memberi beban pada atom oksigen sehingga atom oksigen terperangakap pada komposit tersebut sehingga hanya hidrogenlah yang dihasilkan.

Kemudian karena suhu yang dihasilkan cukup tinggi, air mencapai titik didih sehingga produk samping gas ini adalah uap air. Lalu, uap air ini dapat dipisahkan dengan hidrogen dengan separator. Prosesnya hanya dilakukan dua menit.

NEXT>> Dede bicara soal bisnis

 

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Inspiratory Section