Money.id - David Koch dan Charles Koch merupakan dua miliarder asal Amerika Serikat. Dua bersaudara itu mengendalikan Koch Industries yang bergerak di bidang minyak, gas, dan kayu.

Dikutip Al Jazeera, Koch bersaudara sempat menentang Presiden Amerika Serikat Barack Obama dengan gerakan 'Tea Party' yang konservatif.

David dan Charles mendanai gerakan tersebut, sekaligus mendukung politisi yang keberatan dengan menaikkan pajak orang kaya di Amerika Serikat.

Koch bersaudara menggelontorkan dana US$40 juta atau setara Rp542 miliar untuk aksi tersebut. Kemudian pada 2012 supaya mengalahkan Obama dalam pemilu 2012 menghabiskan dana US$200 juta atau setara Rp2,7 triliun.

Koch industries merupakan perusahaan terbesar kedua di negeri 'Paman Sam'. Beberapa bidang perusahaan seperti penyulingan minyak, kimia, produk kertas, serta jasa keuangan memiliki pendapatan sebesar US$100 miliar atau setara Rp1.355 triliun per tahun.

Hampir setiap rumah tangga di Amerika Serikat memiliki beberapa produk Koch, mulai dari handuk kertas, kayu, karpet, Lycra pakaian olahraga, serta bensin untuk mobil.

Sosok dua Koch 

Dirilis Forbes pada 2015, David Koch memiliki kekayaan US$44,7 miliar atau setara Rp606 triliun. Dia juga dikenal sebagai pecinta seni serta berkontribusi banyak di beberapa badan amal.

Badan amal yang kerap dia sumbang adalah Lincoln Center, Sloan Kettering, Presbyterian Hospital dan American Museum of Natural History. Kemudian sebuah tempat pertunjukan bernama New York City Balles berganti nama jadi David H Koch Theater setelah menerima gelontoran dana US$100 juta.

Pria bernama lengkap David Hamilton Koch itu lahir di Arkansas, Amerika Serikat pada 3 Mei 1940. Kakek dari pihak ayah adalah seorang imigran dari Belanda. Ayah David Koch adalah pendiri perusahaan kilang minyak.

Kemudian Charles Koch memiliki kekayaan US$44,7 miliar atau setara Rp606 triliun. Dia dikenal juga sebagai filantropis, lahir pada 1 November 1935 di Wichita, Kansas, Amerika Serikat. Charles Koch merupakan kaka dari David Koch.

Charles Koch, dikenal memiliki keterampilan manajemen luar biasa. Charles berhasil memperluas bisnis warisan keluarga hingga 2.600 kali. Perusahaan dikelolanya berhasil diekspansi ke Meksiko, Brasil, dan Tiongkok. (ita)