1. HOME
    2. INSPIRATORY
KISAH INSPIRATIF

Kisah Merry, Hasilkan Rp4,2 Miliar dari Jualan Telur Asin

Sebelum dikelola Merry awalnya hanya bisa menjual 1.500 butir telur asin per hari.

By Rohimat Nurbaya 22 Februari 2016 16:05
Pengusaha Telur Asin, Merry Yani (Wirausaha Mandiri)

Money.id - Merry Yani (33) memilih meninggalkan pekerjaannya bidang akuntansi di Jakarta. Karena keadaan, dia beralih jadi pengusaha telur asin di kampung halaman, Karawang, Jawa Barat.

Wanita kelahiran 1983 tersebut terpaksa meningalkan pekerjaan yang diidamkannya itu karena harus merawat ibunda tercinta. pada 2005 ibu Merry menidap kanker rahim dan meninggal dunia pada 2007.

Setelah ibunya meninggal, Merry memilih untuk tinggal di kampung halaman. Mengisi waktu luang, dia membantu usaha telur asin milik kakanya.

Memang, usaha telur asin itu sempat terbangkalai, kemudian merugi dan hampir tutup. Namun Merry merasa tidak rela apabila bisnis keluarga itu harus tutup, karena hanya dari sana keluarganya bisa hidup.

Akhirnya, pada 2009 Merry memberanikan diri untuk mengambil alih bisnis itu. "Teman-teman kuliah saya menertawakan saya ketika saya bilang kalau saya mau melanjutkan bisnis telur asin ini," kata Merry seperti dikutip dari laman Wirausaha Mandiri.

"Katanya, sayang banget sudah punya ijazah sarjana malah jadi tukang telur asin. Tetapi, saya sih enggak ambil pusing," ujarnya.

Saat pertama dipegang Merry, bisnis telur asin asli Karawang itu hanya memproduksi 1.000 hingg 1.500 butir per hari. Usaha tersebut hanya dibantu empat orang karyawan, dijalankan di sebuah pasar tradisional di Karawang.

Mengelola bisnis telur asin milik kakaknya itu, dianggap sebagai peluang emas oleh Merry. Dia menggenjot produksi serta pemasaran. Caranya dengan membenahi berbagai aspek mulai dari cara pembuatan hingga pengemasan.

Dia juga melakukan berbagai riset, serta melakukan konsultasi dengan dinas peternakan setempat. Dia pun mulai merekrut banyak pekerja, kini proses produksi tidak hanya dilakukan empat orang.

 

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Inspiratory Section