Money.id - Kemiskinan bukanlah suatu masalah untuk menggapai mimpi. Firna Larasanti, mahasiswi Universitas Negeri Semarang (UNNES) fakultas ilmu sosial, jurusan ilmu politik yang merupakan anak seorang tukang rongsok lulus cum laude dengan IPK 3,77.

Bersama 1.460 mahasiswa yang telah lulus dari berbagai program studi (prodi) diploma, sarjana, master dan doktor, gadis berjilbab itu diwisuda di Auditorium UNNES kampus Sekaran, Gunungpati beberapa waktu lalu, seperti dilansir dari unnes.ac.id, Jumat, 29 Juli 2016. 

Bagi Firna, wisuda adalah momentum yang istimewa. Sebab, ia lahir dari keluarga tidak mampu secara ekonomi. Kedua orang tuanya hanyalah pemulung dengan penghasilan tak pasti, kadang dapat pemasukan tetapi kadang juga tidak sama sekali.

Misianto, ayah Firna, bekerja sebagai pemulung sejak 1993 lalu. Setiap hari ia mencari rongsok dari kampung ke kampung, mulai dari Mapagan, Ungaran, Gunungpati, Sekaran, dan sekitarnya.

Setelah rongsok terkumpul ia dibantu istrinya, Siti Mastianah, dan ketiga anaknya, termasuk Firna. Dari hasil gotong royong sekeluarga, mereka biasanya mendapat uang Rp50 ribu per hari.

Menurut Misianto, itu nominal yang jauh dari cukup untuk mencukupi kebutuhan keluarga dengan tiga anak ini. Apalagi, keluarga ini juga harus menanggung sewa lahan rumah mereka yaitu Rp125 ribu per tahun.