1. HOME
  2. INSPIRATORY
BISNIS

Demi Ayah, Mahasiswi Ini Ciptakan Obat Diabetes Herbal

Kalau punya kemauan, kita bisa pelajari soal racik-meracik obat.

By Rohimat Nurbaya 3 Oktober 2015 07:00
Gita (kerudung ungu), penemu Kolagit

Money.id - Di usia belia, Gita Adina Nasution berhasil menciptakan obat diabetes herbal. Obat tersebut diberi nama Kolagit, kependekan dari Kopi Gula Gita.

Gita merupakan mahasiswi jurusan Farmasi Universitas Sumatera Utara (USU). Semula, dara 21 tahun itu berjibaku menciptakan obat diabetes demi sang ayah.

Kala itu, penyakit diabetes terus menggerogoti kesehatan ayah Gita. Keadaan tersebut membuatnya memutar otak meracik berbagai tanaman herbal dengan unsur utama tebu.

"Awalnya melakukan ujicoba secara empiris kemudian diujicoba secara preklinis," kata Gita kepada Money.id, beberapa waktu lalu.

Dia bahkan mencoba sendiri obat hasil racikannya. Jika aman dan rasanya enak, Gita berikan kepada ayahnya. 

Tak disangka, obat racikan Gita membawa perubahan positif pada tubuh ayahnya. Seiring waktu, penyakit diabetes itu bahkan hilang dari tubuh sang ayah.

Menurutnya, diabetes muncul gara-gara tidak bekerjanya pankreas sebagai penghasil insulin. Padahal fungsi insulin adalah mengolah gula yang terkandung dalam darah untuk dijadikan energi.

"Gula darah naik itu karena organ tubuh yang tidak bisa mencerna gula, karena organ tubuh cacat akibat makan makanan cepat saji, soda, dan minum alkohol," terangnya.

Kolagit membuat Gita mendapatkan beberapa penghargaan, salah satunya penghargaan Wirausaha Muda Mandiri Kelompok Mahasiswa 2014. Dia meraih juara pertama dan membawa pulang hadiah uang Rp50 juta.

Selain itu, Gita juga memenangkan lomba yang digelar Student Enterpreneurship Center Universitas Sumatera Utara (USU). Saat itu dia dapat hadiah uang Rp8 juta. Kemudian uang itu dijadikan sebagai modal usaha, seperti membeli alat produksi dan membayar tenaga kerja.

Berjuang urus izin

Saat ini, dia sedang berjuang untuk mengurus hak paten produk buatannya agar bisa dipasarkan lebih luas.

Dia sudah mengurusnya ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Jakarta, tapi disarankan mengurus berbagai hal keperluan administrasi. Saat ini proses tersebut sedang dijalankan.

"Saya berharap obat ini segera dipatenkan. Saya sudah mencari informasi soal formula Kolagit ini, termasuk jurnal-jurnal internasional," terang dia.

Menurut pengakuan Gita, sebenarnya Kolagit ditemukan sekitar 2008, tepatnya ketika dia masih duduk di bangku SMP. Khasiat Kolagit bisa dirasakan secara maksimal setelah dia melakukan 15 kali eksperimen dari sejak SMP hingga duduk di bangku kuliah.

"Kalau punya kemauan kita bisa pelajari soal racik-meracik obat meski saya belum kuliah di bidang farmasi saat itu," terangnya.

Obat herbal yang diracik Gita mengandung bermacam bahan alami seperti sari tebu dan bahan racikan lainnya, ramuannya tanpa bahan kimia sama sekali.

Obat itu juga diklaim sangat aman dikonsumsi sebagai suplemen atau bahan makanan pelengkap secara terus menerus. "Karena berasal dari bahan herbal alami jadi sangat aman untuk kesehatan," tuturnya.

Dia mematok harga untuk 800 gram kolagit seharga Rp150.000. Meski demikian, Gita memastikan keuntungan adalah bukan hal segalanya. "Beban moral untuk menyembuhkan orang lain lebih penting," katanya. (ita)

(rn/rn)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Inspiratory Section