Strategi
PickPack sendiri baru didirikan pada September 2015, namun sudah malang melintang di dunia industri startup. Meski belum genap berusia satu tahun, namun PickPack sudah menyabet berbagai penghargaan salah satunya adalah Juara 1 Mandiri Hackathon, kemudian mendapat penghargaan dari IBM Bluemix.
Meski PickPack sudah mendapatkan beberapa penghargaan namun Yoshua tidak mau jumawa, dia mengaku masih perlu banyak strategi yang diterapkan untuk mengenalkan aplikasi itu kepada masyarakat supaya banyak yang menggunakan. Salah satu strategi diterapkan adalah dengan menggaet marketing freelance.
Kata Yoshua, untuk menjadi marketing freelance di PickPack caranya sangat mudah, hanya dengan mengirim email ke cs@pickpack.id dan menyertakan nomor ponsel, nantinya akan dijelaskan secara rinci proses kerjasamanya.
"Ini sangat menarik, karena kalau biasanya ditawarkan barang sama online shop. Sekarang bisa menawarkan balik kepada online shop supaya menjadi member PickPack," jelasnya.
Menurutnya apabila marketing freelance itu sudah menawarkan kepada online shop maka dia akan selamanya mendapatkan uang. Setiap kali online shop tersebut melakukan order dengan menggunakan pickpack, maka marketing freelance itu akan selamanya mendapatkan komisi.
"Itu nanti di sistem ada kode khusus, kalau orang itu (marketing freelance) sudah registrasi, seterusnya dapat persentase dari setiap order. Jadi nawarin sekali dapat terus-terusan," ujarnya.
Kemudian untuk persentase, setiap kali order, marketing freelance itu akan mendapatkan Rp5 ribu. Kemudian kalau pengiriman lebih dari lima barang akan dapat tambahan lagi Rp5 ribu.
"Kalau dia order 100 kali saja bisa dapat Rp500 ribu per bulan," jelasnya.
NEXT>>> Kurir PickPack Lebih Terpola
Intip Kado Istimewa Rafathar dari Kuda Poni Hingga Taman Bermain
Agar Dompet Tak Makin 'Tipis', Lakukan Penghematan dengan Cara Ini
Pemerintah Angkat Bicara Soal Rokok Naik Jadi Rp50 Ribu per Bungkus
Perjuangan Herman Rancang Teknologi Listrik Murah untuk Indonesia
25 Maret 2016 09:30