1. HOME
  2. INSPIRATORY
KISAH INSPIRATIF

Cara Charlie dan Zekky Raup Rp97 Juta per Bulan dari Kangkung

Kangkung itu dijual ke supermarket dan beberapa restoran di ibu kota Jakarta. Harga kangkung tersebut cukup tinggi.

By Rohimat Nurbaya 20 Mei 2016 16:18
Kebun kangkung hidroponik Specta farm (Facebook)

Money.id - Kadang bisnis di sektor pertanian dipandang sebelah mata. Pasalnya bisnis tersebut bersinggungan langsung dengan lumpur, sangat berbeda dengan pekerja kantoran yang senantiasa mengenakan kemeja rapi dan berdasi.

Bila dikelola dengan baik, ternyata di balik bisnis 'bau lumpur' tersebut ada omzet yang sangat besar setiap bulannya, melebihi gaji para karyawan yang setiap hari berdasi hilir mudik di berbagai pusat perkantoran ibu kota.

Dengarlah kisah Chalie, mantan karyawan Garuda Indonesia dan perusahaan minyak Chevron yang sukses bertani kangkung. Setelah memilih berhenti jadi karyawan, jadi petani dia bisa meraup omzet Rp97,2 juta per bulan.

Kangkung yang diproduksi pria bernama lengkap Chalie Tjendapati itu tidak dijual ke pasar tradisional. Sayuran yang hanya dipatok Rp12 ribu per kilogram itu disuplai ke beberapa restoran dan supermarket besar di seluruh Indonesia. Itulah salah satu pendorong omzet penjualan kangkung sangat besar.

"Kami memasok ke Superindo dan Carrefour mengggunakan merek sendiri," ucap Charlie saat berbincang dengan Money.id, Jumat 20 Mei 2016.

Kankung hidroponik Specta Farm (Facebook)

Pertanian yang dikelola Charlie dinamai Specta Farm, lokasinya ada di Bogor, Cileunsi dan Bandung. Total luas lahan pertanian sekitar 2,5 hektare, namun yang dipergunakan untuk bertani kangkung hanya 3.000 meter saja.

Charlie tidak sendirian menjalankan usaha tersebut, dia bekerjasama dengan penyokong dana dari Ibu Kota Jakarta, bernama Zekky Bachri. Total investasi awal untuk bertani kangkung tersebut memang cukup besar, sekitar Rp700 juta.  

Tetapi dengan omzet hampir Rp100 juta per bulan tadi, tentunya kembalinya tidak akan lama. "Sembilan bulan juga sudah bisa kembali," tutur Zekky.

Selain sebagai investor, Zekky sendiri bertindak sebagai marketing pemasaran. Dia memiliki jariang luas di ibu kota untuk memasarkan kangkung. Dia mengaku, tahu betul seluk-beluk distribusi kangkung ke beberapa hotel mewah dan restoran ternama di Jakarta.

Kangkung hidroponik Specta Farm (Facebook)

Ternyata bila sudah masuk ke tempat tersebut, kangkung bisa dihargai lebih mahal dari pasar tradisional, bahkan supermarket. "Tetapi kangkung yang dikirim tentunya harus kualitas terbaik, sudah melalui proses seleksi terlebih dulu," terangnya.

Zekky mengaku, memang terjun ke dunia pertanian belum cukup lama "Total di bidang ini baru 1,5 tahunm," ujarnya. Awalnya dia mendapatkan tawaran menyuplai kangkung ke restoran D'Cost. Dalam satu minggu dia bisa menyuplai sekitar Rp1,5 ton hingga 2 ton kangkung ke rumah makan tersebut.

Namun saat ini menurutnya, rumah makan tersebut sudah tidak disuplai lagi. Kini Specta Farm, kata Zekky hanya fokus menyuplai ke supermarket saja. Karena menurutnya, menyuplai ke Superindo dan Carrefour saja butuh 270 kilogram kangkung dalam sehari.

[crosslink_1]

(aa/rn)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Inspiratory Section