Money.id - Aksesoris seperti gelang pada umumnya memang sering digunakan oleh kaum hawa. Namun semakin berkembangnya jaman, gelang pun kini juga bisa dipakai oleh pria. Bahkan kini menjadi tren tersendiri di kalangan pria-pria metroseksual.

Melihat peluang usaha ini, Alvin Christianto mencoba merintis bisnis yang diberi nama Baffi.

Awalnya Alvin sendiri memang memiliki hobi memakai gelang sebagai pelengkap penampilannya sehari-hari.

"Dulu pria di luar negeri suka pakai gelang sebagai pelengkap penampilan mereka. Dan rata-rata mereknya pun mewah-mewah seperti Botega. Nah dari situlah saya terinspirasi untuk membuat sendiri lalu coba dijual," cerita Alvin kepada Money.id, di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu 4 Juni 2016.

Nama Baffi sebenarnya berasal dari bahasa Italia yang berarti kumis. Menurutnya pria yang memiliki kumis seperti karakter Iron Man, Toni Stark, lebih terlihat maskulin. Selain itu, namanya pun mudah diingat karena pengucapannya sama.

Pria berusia 27 tahun itu bercerita, sebelum merintis bisnisnya ini bersama sang kekasih, dia pernah sempat mengajak teman-temannya untuk bergabung membuat bisnis ini bersama-sama. Namun semuanya menolak dengan alasan mereka tidak percaya bahwa Baffi akan diterima oleh masyarakat.

Memiliki latar belakang di bidang bisnis pemasaran, kurang lebih Alvin sudah mengetahui bagaimana strategi berbisnis. Dengan pengetahuannya di bidang tersebut, pria ini lebih memilih keluar dari pekerjaannya di perusahaan perbankan untuk membangun brand yang berdiri sejak 2014 itu.

"Sekarang saya lebih fokus ke Baffi, bukan karena pendapatnya lebih besar sih, tapi lebih karena hobi. Pekerjaan yang dijalani berdasarkan hobi malah buat saya lebih semangat, dan lebih senang," kata dia.

Gelang Baffi memang dibandrol dengan harga menengah keatas yaitu mulai dari Rp259 ribu hingga Rp359 ribu. Itu karena bahan baku yang digunakan oleh Alvin adalah 100 persen kulit sapi asli yang diimpor dari India.

(Koleksi Gelang Baffinc/Money.id-Dian Rosa)

Selain lebih terjamin kualitasnya, kulit sapi dari India memang terkenal dari sebagai distributor kulit terbaik untuk dibuat produk-produk dari bahan kulit. Tak heran bila Alvin rela mengeluarkan modal hingga jutaan rupiah untuk mengimpor kulit sapi tersebut dari India.

Awalnya pria yang memiliki hobi fotografi tersebut berkeinginan memakai bahwan kulit sapi dalam negeri. Namun belum menemukan yang pas untuk kualitas Baffi, apalagi kualitas kulit sapi lokal sering berubah-ubah.

"Akhirnya saya pakai kulit sapi dari India. Saya bekerja sama dengan teman saya yang ada di sana yang menjadi distributor kulit-kulit sapi tersebut. Bedanya sih kalau kulit-kulit biasa sih kena air pun pasti langsung rusak. Dilihat dari tekstur dan intensitas kulitnya pun berbeda, lebih padat dan tebal," jelas Alvin.

(Koleksi Baffinc yang digunakan oleh pria/Instagram)

Diakuinya, untuk mendapatkan target market kalangan menengah, mau tidak mau membuat dia harus menahan agar tidak lebih mahal lagi dari harga yang sekarang. "Sekarang kan banyak orang jualan gelang yan mengaku itu bahan kulit asli dengan bahan murah tapi harga semahal mungkin," ujarnya.

"Kadang pun ada bagusnya, ada juga yang tidak, jadi takutnya orang akan trauma dan memukul rata barang-barang dari kulit pasti berasal dari sintetis padahal tidak semua pakai bahan sintetis kan," papar pria lulusan Maquarie University, Sydney, Australia ini.

Meski gelang Baffi dibandrol dengan harga yang cukup terjangkau dengan kualitas terbaik, dalam satu bulan Alvin bisa meraup untung hingga puluhan juta rupiah. (dwq)