Money.id - Dari makam seorang wanita muda di Athena, Yunani ditemukan lima tablet (lempengan timah) yang berisi kutukan dari masa 2.400 tahun lalu. Empat tablet diantaranya terukir mantera kutukan yang memanggil dewa tanah, chthonic. 

Dikutip laman Livescience, Sabtu 23 April 2016, kutukan keempat tablet itu berisi hukuman pada empat pasangan suami istri yang menjadi pemilik kedai minuman di Athena. 

Sementara tablet kelima kosong dan kemungkinan memiliki mantera yang harus dibacakan secara lisan. Kelima tablet itu disatukan menggunakan paku besi, dilipat dengan kain dan disimpan di dalam kuburan.

Dalam kepercayaan Yunani kuno, kuburan itu menjadi perantara bagi tablet kutukan tersebut dan diyakini dapat mencapai dewa dunia bawah, kemudian meneruskan kutukan tersebut. 

Salah satu kutukan ditujukan kepada pasangan suami istri penjaga kedai minuman bernama Demetrios dan Panagora dengan bunyi seperti ini:

"Limpahkan kebencianmu pada Panagora dan Demetrios dan kedai milik mereka, serta harta benda mereka. Aku akan mengikat musuhku Demetrios dan Phanagora dalam darah dan abu, dengan semua orang mati. Aku akan mengutukmu Demetrios, sekuat mungkin, dan aku akan memukulkan kynotos ke lidahmu."

Menurut Jessica Lamont, seorang ahli dari John Hopkins University di Baltimore, kata kynotos secara harfiah berarti 'telinga anjing'.

"Kynotos adalah julukan untuk lemparan dadu yang terendah dalam perjudian masa lalu," kata Lamont yang menulis artikel yang dipublikasikan dalam jurnal Zeitschrift für Papyrologie und Epigraphik.

"Sementara aksi melubangi tablet dengan paku secara ritual menjadi simbol dari kebencian," tambah Lamont.

Ritual memukul lidah Demetrios dengan kynotos menunjukkan bahwa kedai kopi bukan hanya menjadi tempat bersosialisasi di Athena pada masa lalu, tetapi juga tempat perjudian atau kegiatan tercela lainnya.

Kutukan dari Pesaing Kedai Kopi?
Lima tablet kutukan itu ditemukan pada 2003, oleh arkeolog Ephorate for Prehistoric and Classical Antiquities Yunani, pada sebuah makam yang terletak timur laut dari Piraeus, pelabuhan Athena.

Rincian dari pemakaman belum diterbitkan, tetapi Lamont mengatakan bahwa laporan penggalian menunjukkan, bahwa kuburan itu berisi jasad seorang wanita muda yang dikremasi.

"Kutukan yang ditulis di lempeng timah memang dimaksudkan untuk disimpan di lokasi bawah tanah, misalnya kuburan atau sumur. Lokasi di bawah tanah diyakini menjadi penghubung dengan dunia bawah sehingga para dewa di sana bisa mewujudkan kutukan itu," kata Lamont.

Dia mengatakan belum diketahui siapa yang membuat kutukan tersebut. Namun tulisan dalam lempeng timah tersebut relatif rapi dan memiliki ritme atau prosa yang fasih dan menunjukkan bahwa penulisnya adalah seorang profesional.

"Sangat jarang mendapatkan untaian kata yang eksplisit, panjang dan ditulis dengan indah, meski ditujukan untuk hal yang mengerikan," jelas Lamont.

Tapi bisa saja yang penulis kutukan itu, yang kemungkinan juga menyediakan layanan supranatural lain, seperti jimat, mantera, atau jampi-jampi, diduga dimintai bantuan oleh seseorang yang punya bisnis kedai minuman.

"Saya kira pelakunya adalah saingan dari empat pasangan suami istri yang jadi target kutukan," katanya. (els)