Money.id - Beberapa waktu lalu, Maia Estiany mengunggah fotonya sedang makan Kaviar, salah satu makanan termahal di dunia. Ternyata makanan tersebut berusia lebih dari 200 tahun.

Dikutip laman Bussiner Insider, Sabtu 16 Januari 2016 ternyata kaviar merupakan telur ikan sturgeon yang hidup sebelum adanya dinosaurus. Masa reproduksi ikan tersebut tidak setiap tahun, tapi per 20 tahun sekali.

(Ikan Sturgeon/riversportfishing)

Sturgeon adalah salah satu spesies terbesar yang hidup di air tawar dan panjangnya bisa mencapai 19 kaki atau sekitar 5,7 meter. Sekali si betina bertelur bisa menghasilkan 100 ribu sampai 300 ribu yang dilepaskan di dasar sungai.

Dalam waktu tiga sampai lima minggu, telur itu kemudian menetas. Seiring berjalannya waktu, ikan tersebut mulai langka, namun kini telah dikembangbiakan.

Fakta Kaviar Mahal
Dikutip laman Bcfishingguides, ikan yang tak memiliki gigi itu mulai 'dipanen' secara komersial pada akhir 1800-1900an. Dengan menggunakan cacing embun, hati salmon, roe atau belut, sturgeon dipancing dalam jumlah besar.

(Terlur ikan strugeon atau kaviar/Telegraph.co.uk)

Oona diklaim adalah penambak pertama sturgeon yang berlokasi di Swiss. Tambak itu pertama kali dioperasikan pada 2005 dan kini ikannya sudah ada lebih dari 60 ribu dan mampu menghasilkan 18 ton daging sturgeon.

Nah selain tergolong ikan langka dan proses bertelurnya yang menahun, ada hal lain yang membuat ikan ini dijual Rp3 juta per ons.

1. Ikan tersebut punya kemampuan memisahkan telur dari lemak tubuh
2. Butuh tenaga profesional untuk mengeluarkan telur dari tubuh stugeron. Prosesnya dilakukan manual atau dengan tangan, tanpa mesin
3. Telur harus dipisahkan sesuai ukuran dan sesuai warna
4. Pemisahan telur menggunakan pinset kecil yang memisahkan telur berukuran 2,6 milimeter.