Money.id - Terlalu sibuk bekerja jadi alasan mengapa banyak pria dan wanita masih lajang sampai saat ini. Ditambah kurang bergaul dengan teman-teman di luar pekerjaan bahkan keluarga.

Jika itu dilakukan terus menerus, bukan tidak mungkin hal tersebut bisa berdampak secara emosional. Secara fisik pun, kesendirian bisa meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

Dilansir dari Menshealth, Minggu 15 Mei 2016, penelitian baru dari University of York mengumpulkan data dari 19 studi yang melihat orang yang kesepian dan terisolasi dari kehidupan sosialnya cenderung berisiko terkena gangguan kesehatan.

Beberapa peserta yang ditanyai mengenai kesepian yang dialami beberapa hari terakhir dan yang lainnya diminta menggambarkan ikatan persahabatan mereka. Ditemukan bahwa mereka tidak punya kedekatan yang kuat dengan kerabat atau teman.

29 persen lebih mungkin untuk mengalami serangan jantung. Sedangkan 32 persen cenderung bisa menderita stroke daripada orang memiliki interaski sosial dan hubungan yang kuat.

"Risiko jantung bisa didapat oleh orang-orang yang interaksi sosialnya terganggu, daripada mereka yang sengaja menikmati waktu sendirian," kata penulis studi, Nicole Valtorta, PhD.

Ia menambahkan bahwa kaitan tersebut diawali dengan tidur yang terganggu. Misalnya jika Anda memiliki orang-orang yang membuat nyaman dan dipercaya tidur bisa lebih nyenyak. Namun jika lingkaran sosial sebaliknya, Anda kan lebih sering terjaga.

"Kualitas tidur yang buruk bisa melemahkan kemampuan tubuh Anda untuk memperbaiki kerusakan dan menggangu fungsi tubuh. Jika terjadi dalam waktu lama, jantung Anda bisa stres terus menerus dan ini berkaian dengan penumpukan plak di arteri," kata Valorta.

Namun kini berbagai jenis interaksi yang bisa dilakukan lewat teknologi untuk membantu meminimalkan efek tersebut. Misalnya dengan Snapchat atau Skype sebagai pengganti kontak langsung.