1. HOME
  2. FRESH
KESEHATAN

Wanita Lebih Rentan Kena Asma daripada Pria, Mengapa?

Asma pada jenis kelamin laki-laki banyak terjadi saat anak-anak. Tapi setelah dewasa, gejala muncul dan cenderung pada wanita.

By Dian Rosalina 5 November 2015 14:13
Sesak napas, gejala asma (ajp.com.au).

Money.id - Penyakit asma jamak terjadi pada anak dengan faktor penyebabnya mulai dari genetik, alergi, hingga lingkungan. Namun jangan remehkan penyakit ini, terutama bagi orang dewasa, khususnya para wanita.

Dokter Spesialis Paru dan Pernapasan dari Rumah Sakit Siloam Asri, Ratnasari mengatakan berdasarkan data yang dimiliki, asma pada jenis kelamin laki-laki banyak terjadi saat anak-anak. Tetapi setelah dewasa, gejala muncul dan cenderung pada wanita.

"Banyak faktor yang menyebabkannya misalnya sosio-ekonomi atau masalah yang menimbulkan stres," ujar Ratnasari kepada Money.id, Kamis 5 November 2015.

Dia menjelaskan, faktor sosio-ekonomi umumnya dialami oleh wanita menikah, dengan kondisi perekonomian yang cenderung berat untuk dihadapi. Hal mendasar yang memicu tak lain adalah hormon penyebab stres lebih tinggi pada wanita.

Wanita yang melewati masa pubertas rentan pada asma. Saat menstruasi, penyakit asma lebih sering memburuk, karena hormon reproduksi wanita (estrogen dan progesteron) memengaruhi kerja pipa bronchial dan otot-otot bronchial.

Bukan hanya itu saja, wanita hamil yang menderita penyakit asma, dapat menularkan penyakit tersebut pada janin yang dikandungnya. Penularan itu dimulai saat usia kandungan sekitar dua minggu.

"Oleh sebab itu wanita hamil harus selalu mengontrol penyakit tersebut agar janin mendapat asupan oksigen yang cukup dan tidak menurunkan riwayat asmanya," kata Ratnasari.

Selain itu, lingkungan pekerjaan dapat memengaruhi asma. Misalnya bisa seseorang berada di lingkungan yang banyak memaparkan asap rokok atau asap pabrik. Risiko tinggi dapat menyebabkan wanita menderita asma di kemudian hari.

Menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2007, penderita asma di Indonesia bukan berasal dari daerah perkotaan yang diketahui memiliki tingkat polutan terbesar.

Justru, kata dia, dari daerah-daerah Indonesia yang memiliki perkebunan, pertanian, dan industri. Seperti Aceh, NTB, Kalimantan, Jawa Barat, NTT, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Gorontalo, Papua Barat.


"Hal tersebut disebabkan oleh kebiasaan masyarakat daerah yang suka merokok ditempat kerja, termasuk ibu-ibu. Dan 64,2 persen masyarakat pedesaan masih memakai kayu bakar untuk memasak menjadi resiko terkena asma," ujar Ratnasari.

(sm/dr)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Fresh Section