Money.id - Jantung koroner merupakan salah satu penyakit yang paling banyak diderita oleh orang Indonesia. Jantung koroner adalah penyakit yang mengenai sistem pembuluh darah koroner. Pembuluh darah koroner merupakan sistem yang mengalirkan darah ke otot jantung.

Jantung berfungsi memenuhi kebutuhan seluruh organ tubuh yang harus dijaga kesehatannya. Apabila jantung berhenti berfungsi maka seluruh organ tubuh akan terhenti.

Penyakit ini dapat menyerang baik wanita maupun pria, dengan rentang usia 35 tahun ke atas untuk wanita, dan 40 tahun ke atas untuk pria.

Namun tidak menutup kemungkinan remaja dengan rentang usia 20 tahun ke atas terserang jantung koroner.

Penyebab utama jantung koroner adalah pola makan yang tidak sehat, sering memakan makanan berlemak dan bersantan, serta perokok aktif.

Saat ini jantung koroner dapat dideteksi lebih awal dengan pemeriksaan Calcium Score. Pemeriksaan Calcium Score adalah tahap dari pemeriksaan CT-Scan yang lebih komplet, dengan cara menilai jumlah angka (scoring) dari calcium.

"Pemeriksaan Calcium Scoring sangat bermanfaat untuk screening mendeteksi adanya penyumbatan di pembuluh darah koroner jantung. Hal tersebut dikarenakan pemeriksaan Calcium Scoring langsung ke anatomi koroner, selain itu hasil yang didapat cukup informatif, tidak melukai dan melelahkan pasien, pemeriksaan dan hasilnya cepat, tidak perlu puasa, serta memiliki harga yang relatif murah," kata dokter spesialis jantung dan pembuluh darah RS Bethsaida Serpong Raja Adil C. Siregar yang ditemui Money.id dalam seminar kesehatan di Serpong, Kamis 17 Desember 2015.

Hasil dari pemeriksaan Ca Scoring dibedakan menjadi tiga golongan. Hasil Ca Score Normal, artinya belum ada penyumbatan namun disarankan untuk mengontrol kembali 1-2 tahun kemudian.

Hasil Ca Score Mild (ringan) berarti sudah ada penyumbatan namun tergolong ringan dan dibutuhkan tindakan lanjut dengan pengobatan. Selanjutnya dibutuhkan kontrol ulang dengan jangan waktu satu tahun.

Golongan terakhir hasil Ca Score Moderate - Significant hasilnya sudah spesifik dan memiliki risiko berat, yang membutuhkan tindakan lanjut dengan Kateterisasi Diagnosik. Jantung koroner dapat dicegah dengan menghindari merokok dan mengubah pola hidup lebih sehat. (poy)