Money.id - Kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi bawahan atau kelompok untuk bekerja sama mencapai tujuan organisasi atau kelompok. Salah satu gaya kepemimpinan adalah kepemimpinan transformasional.

Disebutkan bahwa dengan kepemimpinan transformasional, bawahan akan merasa dipercaya, dihargai, loyal dan respek kepada pimpinannya. Dengan cara itu bawahan diharapkan akan termotivasi untuk melakukan lebih dari yang diharapkan.

Dikutip dari Menshealth.com, menurut sebuah penelitian yang dilakukan di Inggris, gaya kepemimpinan transformasional tanpa disadari justru akan membahayakan kesehatan bawahan.

Para ilmuwan memantau pekerja pos dan manajer mereka selama lebih dari tiga tahun. Hasilnya, mereka menemukan bahwa bawahan yang bertanggung jawab terhadap 'pemimpin' yang transformasional' cenderung datang ke kantor dalam keadaan sakit.

Pimpinan yang mendorong bawahan mereka untuk berbuat lebih baik dari apa yang bisa dilakukan hanya bermanfaat dalam jangka pendek. Penelitian telah menunjukkan gaya manajemen ini mempengaruhi suasana hati dan kualitas tidur bawahan.

Masalahnya bila Anda bekerja ekstra keras untuk pimpinan yang mendorong bawahan berbuat lebih dari yang bisa dilakukan, Anda akan merusak sistem kekebalan tubuh. Hal itu diungkapkan oleh penulis studi Karina Nielsen, Ph.D.

Menurut Nielsen, dari penelitian yang dia lakukan menunjukkan setelah menjalani periode stres yang tinggi, tubuh membutuhkan waktu untuk beristirahat dan pemulihan. Karena jika tidak, maka sistem kekebalan tubuh tidak bisa melawan penyakit dengan baik.

Jadi, jika memang merasa tidak enak badan atau sakit, sebaiknya tidak masuk kerja. Karena bila memaksakan masuk kerja, perusahaan justru akan merugi dua kali lipat, menurut sebuah penelitian di Kanada.

Sebab karyawan tidak bisa bekerja seproduktif dan seprima saat dia dalam keadaan sehat sehingga mengganggu kinerja perusahaan. (poy)