Money.id - Manisnya saus teriyaki dan tekstur lembut daging sayap ayam goreng ini beradu di dalam mulut. Kerenyahan kulitnya yang dilapisi tepung tipis pun ikut menyatu dan menggoyang lidah.

"Chicken wings ini memang produk utama kami," ujar Brian Ardianto, pemilik kios sayap ayam yang dikenal dengan nama Swing Your Day saat ditemui Money.id di Pasar Santa, Cipaku, Jakarta, Kamis 1 Oktober 2015.

Dengan taburan biji wijen, serpihan nori atau rumput laut kering membuat tampilan sayap ayam itu tampak lezat. Rahasia kenikmatan olahan daging ayam itu tak hanya karena racikan bumbu yang merupakan resep keluarga, tapi juga terletak pada saus serupa karamel yang membalut sayapnya.

"Di sini kami menawarkan beberapa varian saus, ada torinori, fly by cheese, chilli on fire, dan honeymoon," ucap lelaki yang merantau dari Kota Malang, Jawa Timur ini. Dari empat pilihan kuah kental itu, menurut Brian, yang paling digemari oleh konsumen adalah saus torinori.

Mulanya, Swing Your Day hanya memiliki tiga jenis saus. Namun saat membuka gerainya di Pasar Santa sejak September lalu, ia tercetus ide untuk menambahkan celupan madu bernama honeymoon. Saus-saus itu pun merupakan kreasinya sendiri.

"Hampir semua pilihan saus mulai dari rasa teriyaki, madu hingga pedas yang menggunakan sambal matah itu home made, kalau untuk saus fly by cheese itu kita beli," ungkap pria kelahiran tahun 1991 itu.

Kedai ini menyediakan beberapa pilihan paket seperti 'combo' yang menyajikan empat sayap ayam tepung dengan nasi dan air mineral seharga Rp27 ribu. Ada pula paket 'bucket' seharga Rp55 ribu dengan isi 12 potong sayap ayam.

"Selain sayap ayam, sekarang ini juga ada chicken pops dan crispy chicken skin," kata anak pertama dari tiga bersaudara itu. Ia pun turut menambahkan kentang goreng sebagai camilan dalam menunya.

Ide usaha ini muncul saat ia melihat minimnya usaha kuliner anak bangsa yang menggunakan olahan daging sayap ayam. Ia merasa, bagian dari hewan berprotein tinggi ini lebih banyak dijual lewat waralaba internasional.

Sebelum membuka usaha itu, Brian dan teman bisnisnya Jorgi Pratama Septiafel, butuh waktu sampai tiga bulan untuk menemukan formula rasa yang tepat untuk sajian sayap ayam tersebut. Tiap kali usai menciptakan kreasi itu, mereka meminta teman-teman dan keluarganya untuk mencicipi hidangan tersebut.

Hingga akhirnya pada April 2015, dua sahabat ini memberanikan diri untuk memulai usahanya. "Awalnya kita masih jualan lewat delivery dan ikut bazar. Baru pada September ini kita buka kios makanan di Pasar Santa ini," tutur Brian.

Walaupun belum lama memulai bisnis, ia berharap nantinya bisa mempekerjakan pegawai dan membuka kedai Swing Your Day lainnya di lokasi-lokasi lain. "Belum tahu kapan dan di mana, tapi ya semoga tahun depan cita-cita itu bisa tercapai," katanya. (dwq)

Laporan: Dian Ardiahanni