1. HOME
    2. FOODILICIOUS
FOOD

Laris Manis Warung 'Republik Jengkol', Sehari Bisa Raup Rp3 Juta

Fatoni setiap harinya mampu berjualan hingga 15-20 kilogram jengkol.

By Azalia Amadea 18 Mei 2016 11:50
Fatoni, pemilik Republik Jengkol (Money.id/Azalia Amadea)

Money.id - Aroma khas jengkol tercium ketika melewati sebuah warung makan di Jalan Kerja Bakti nomor 15, Kramatjati, Jakarta Timur. Di sisi tembok warung itu ada tulisan "Republik Jengkol, Sensasi Makan Jengkol Enak dan Tidak Bau Enggeh."

Warung makan seluas 3x6 meter itu memang menyediakan menu unik dari berbagai olehan jengkol.

Warung makan Republik Jengkol itu dibangun oleh Fatoni, pria kelahiran 1970 . Tepat pada 2012 ia membuka usaha warung makannya bermodalkan Rp15 juta-Rp20 juta. (Baca: Fatoni, Pelukis yang Banting Setir Jadi Pemilik Warung Makan Jengkol)

Dengan modal tersebut, Fatoni membuka warung makan Republik Jengkol pertama kali di Jalan Komodor, Halim. Selang dua tahun kemudian, Fatoni memindahkan tempat usahanya tersebut ke Jalan Kerja Bakti tepatnya berada di depan Masjid Attarbiyah.

"Awalnya saya membuka usaha Republik Jengkol ini karena kebetulan istri saya suka banget sama jengkol. Tiba-tiba saja di kepala tercetus ide untuk membuka usaha warung makan jengkol, kebetulan saat itu saya baru saja keluar dari kantor di mana saja bekerja dulu," kata Fatoni pemilik warung makan Republik Jengkol yang ditemui Money.id di Jakarta, Selasa 17 Mei 2016.

Fatoni mengaku berbelanja bahan-bahan seperti jengkol dan bumbu dapur dari pedagang langganannya di Pasar Kramatjati. Namun, jengkol yang digunakan Fatoni adalah jengkol dari Jepara yang rasanya paling enak, legit, tidak berbau, dan mudah dimasak. Jika sedang tidak dapat jengkol Jepara, Fatoni menggunakan jengkol dari Sulawesi atau Lampung.

Pria dua anak itu setiap harinya mampu berjualan hingga 15-20 kilogram jengkol. Dengan total pemesanan sekitar 50-90 orderan. Omzet dari warung makan Republik Jengkol sekitar Rp3 juta per harinya.

Jengkol Lada Hitam/Money.id Azalia Amadea

Jika dilihat dari harga yang tertera di papan menu, menu makanan di sana tidak terlalu mahal, sekitar Rp15 ribuan per porsinya. Tak heran jika warung makan unik ini diserbu banyak pengunjung mulai dari anak sekolah, mahasiswa, pekerja kantoran dan juga warga sekitaran Jakarta Timur.

Menu-menu unik olahan jengkol tersebut terdiri dari Tongseng Jengkol, Jengkol Lada Hitam, Jengkol Balado, Semur Jengkol, Nasi Goreng Jengkol, Mi Goreng Jengkol, hingga Pasta Jengkol.

Menu jengkol favorit para pelanggannya adalah Jengkol Lada Hitam yang dalam seporsinya terdapat irisan jengkol, bawang bombay, tomat hijau yang dimasak dengan bumbu lada hitam bercita rasa asin, sedikit manis dan pedas.

Laris manis usahanya ini tidak perlu diraihnya dengan susah payah memasang iklan atau promosi lewat sosial media. "Alhamdulillahnya, saya tidak perlu mengiklankan. Pernah ada orang yang datang cuma foto tidak makan saya tak apa-apa dan juga media yang sering meliput. Dari situlah mulai banyak pelanggan berdatangan," kata pria berusia 46 tahun tersebut.

Baca Juga

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Foodilicious Section