1. HOME
  2. FOODILICIOUS
FOOD

Kenapa Makanan Pedas Menyiksa, tetapi Bikin Nagih?

Ada banyak teori yang berusaha mengungkapkan hubungan antara rasa pedas dan ketagihan.

By Adhi 25 September 2016 07:14
Ilustrasi (dailymail.co.uk)

Money.id - Siapa yang suka makanan pedas? Pastinya banyak sekali. Terlebih, beberapa daerah di Indonesia memang identik dengan budaya makanan pedasnya. Makin pedas, makin mantap rasanya.

Uniknya lagi, makanan pedas sejatinya cukup "menyiksa" bagi para penikmatnya. Makanan pedas bisa menyebabkan lidah terbakar, perut mulas, serta diare. Akan tetapi, mengapa banyak orang ketagihan dan menggilai makanan yang pedas?

Faktanya, rasa pedas memang menyimpan bahaya bagi pengonsumsinya. Rasa pedas diperoleh dari senyawa bernama capsaicin, yang ada dalam cabai. Capsaicin merupakan neurotoxin yang berbahaya dalam jumlah besar.

Namun, makin banyak jumlahnya orang makin ketagihan. Ada apa dengan capsaicin?

Ternyata hal ini merupakan produk evolusi. Berdasarkan jurnal ilmiah yang terbir di tahun 1998 berjudul Antimicrobial Functions of Spices: Why Some Like it Hot, yang ditulis oleh Jennifer Billing dan Paul W Sherman dari Neurology and Behavior, Cornell University, Ithaca, Amerika Serikat, disebutkan bahwa rasa pedas dari cabai memproteksi manusia zaman dahulu dari bakteri dan jamur.

Jadi, manusia zaman dahulu yang belum menemukan sanitasi dan belum tahu soal higienis, lebih memilih untuk banyak makan cabai untuk proteksi diri dari penyakit.

Di era sekarang, sanitasi sudah baik dan semua hal makin higienis. Namun karena nenek moyang kita mengonsumsi pedas dan mereka baik-baik saja, makanan pedas pun tetap dikonsumsi meski menyiksa.

Di sisi lain, seorang psikolog bernama Paul Rozin memiliki teori lain. Di tempat seperti Meksiko, masyarakatnya menganggap rasa pedas adalah hal yang dimiliki secara turun temurun oleh budaya mereka.

Bahkan, anak-anak sudah memakan cabai mulai usia balita, dan binatang di sana juga memakan sisa-sisa cabai yang tak habis dimakan manusia.

Teori lain memaparkan aspek yang juga berbeda. Menurut peneliti dari Pennsylvania State University bernama Nadia Byrnes dan John Hayes, seseorang akan menyukai pedas karena seseorang suka tantangan dan 'nendangnya' rasa cabai adalah tantangan.

Hal ini menunjukkan ada keterhubungan antara kepribadian yang 'menyukai tantangan' dan menyukai masakan pedas.

Di China, hal ini terimplementasi dengan baik. Bagaimana tidak, di Sichuan dan Hunan, dua tempat yang sangat populer dengan masakan pedas, cabai adalah simbol kekuatan.

Mao Zedong, yang terkenal sebagai pendiri Republik Rakyat China yang kebetulan kelahiran Hunan, menyatakan bahwa seseorang yang tidak mampu memakan cabai berarti tidak bisa bertarung. (poy)

Sumber: Daily Mail

Baca juga:

(a/a)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Foodilicious Section