1. HOME
  2. FOODILICIOUS
FOOD

Ini Alasan Kenapa Nasi Goreng Terasa Lezat

Karbo yang terkandung di berbagai jenis makanan punya benang merah rasa yang sama.

By Adhi 2 Oktober 2016 17:02
Nasi goreng (cookdiary.com)

Money.id - Selama ini, hanya ada empat rasa untuk mendeskripsikan makanan yang kita ketahui, yakni manis, asin, asam, dan pahit. Selebihnya, seringkali sulit dideskripsikan dengan kata-kata dan hanya merupakan aroma.

Namun, hal ini berubah makin rumit sejak banyak rasa yang diklaim sebagai rasa 'kelima.' Akhirnya ilmuwan pun sepakat kalau rasa 'umami' atau bahasa Jepang dari gurih, menjadi rasa kelima.

Tak ayal, rasa keenam akhirnya selalu dicari oleh ilmuwan. Seringkali banyak rasa direkomendasikan jadi rasa keenam, seperti 'oleogustus' atau rasa lemak, serta 'kokumi' yang dideskripsikan dengan rasa yang 'kaya.' Namun, rasa keenam sebenarnya tak melekat pada keduanya, karena rasa tersebut masih terlalu luas untuk dideskripsikan.

Kini, akhirnya satu rasa lagi yang mungkin akan jadi rasa keenam, yakni rasa karbo. Dilansir laman New Scientist, secara tak disadari karbo yang terkandung di berbagai jenis makanan punya benang merah rasa yang sama.

Gagasan ini muncul dari Juyun Lim, seorang ilmuwan makanan dari Oregon State University, yang menyadari bahwa tiap kebudayaan selalu memiliki makanan pokok berupa karbohidrat kompleks. Tentu tidak mungkin setiap orang tidak bisa merasakan apa yang dia makan tiap hari.

Hal ini pun bukan bualan semata, karena orang Indonesia maupun Asia tiap hari makan nasi, bahkan mengolahnya jadi makanan lain seperti nasi goreng. Begitu pula di kebudayaan lain yang makan roti, crepe, hingga umbi-umbian.

Penelitian untuk ini dilakukan dengan memberikan larutan berbagai jenis karbohidrat kepada partisipan, dan menanyakan mereka bagaimana rasanya. Ketika ditanya, sebagian besar mereka menyamakan rasa tersebut dengan rasa 'layaknya tepung.'

Hal ini juga sangat dipengaruhi budaya, di mana orang Asia akan berkata bahwa rasa ini 'seperti nasi,' dan kaukasian akan bilang bahwa rasa tersebut 'seperti roti atau pasta.'

Jika disimpulkan, manusia bisa mengenali rasa 'layaknya tepung' yang terkandung di tiap karbohidrat, meski dengan cepat karbo akan diubah menjadi molekul gula. Hal ini sudah sangat menjelaskan mengapa banyak orang tak bisa lepas dari karbo, karena keunikan tertentu yang dikandungnya.

Bahkan, di berbagai budaya termasuk Indonesia, olahan karbo seperti nasi goreng dan mi instan adalah hal yang sangat wajar dan favorit untuk dikonsumsi dengan satu alasan; semua orang tak sadar memfavoritkan rasa dari karbo ini.

Namun sebelum masuk menjadi rasa primer, ada kriteria ketat yang harus dipenuhi oleh sebuah rasa. Hal ini berupa rasa harus bisa langsung dikenali, punya reseptor lidah sendiri layaknya rasa lain, serta memicu respons fisiologi tertentu pada tubuh.

Semua hal kecuali reseptor lidah sudah dipenuhi oleh rasa tepung tersebut. Rasa karbo sudah jelas bisa dikenali, dan memicu reaksi fisiologis berupa sinyal 'sumber energi' bagi otak yang membuat tubuh akan merasa terisi tenaga setelah makan karbo.

Akan tetapi jika bicara soal reseptor lidah, mungkin karbo yang akan dipecah menjadi gula juga akan dideteksi oleh reseptor lidah yang mengidentifikasi rasa manis. (poy)

Baca juga:

(a/a)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Foodilicious Section