Money.id - Cireng merupakan salah satu camilan yang populer di kalangan masyarakat Indonesia. Biasanya cireng dijual bersamaan dengan camilan gorengan lainnya.

Camilan berwarna putih ini memiliki cita rasa yang kenyal, gurih, dan renyah. Harganya sangat terjangkau karena tidak menggunakan bahan baku mahal, hanya terbuat dari tepung sagu atau kanji.

Namun, beberapa tahun belakangan sajian cireng dimodifikasi dengan ditambahkan bumbu rujak sebagai 'cocolan' pelengkapnya. Salah satu brand rujak cireng yang populer adalah 'Rujak Cireng Brecxelle.'

Yudi (40) merupakan salah satu distributor rujak cireng tersebut yang sudah memulai usahanya sejak tiga tahun lalu. Dengan modal awal Rp10 juta, Yudi membuka toko camilannya yang diberi nama Toko Happy Frozen Foods.

"Awalnya saya iseng mencoba berjualan Rujak Cireng Brecxelle, ternyata responsnya baik, akhirnya saya mencoba membantu mendistribusikan dengan skala besar. Kini rujak cireng sudah menjadi salah satu camilan khas dari Depok," ujar Yudi distributor Rujak Cireng Brecxelle kepada Money.id di Jakarta, Selasa 22 Maret 2016.

Tokonya yang terletak di Jalan Bungur 3 No 61, Perumnas Depok 1 tersebut tidak hanya menjual rujak cireng. Tetapi, juga menjual camilan lainnya seperti pancake durian.

Memang kenyataannya rujak cirenglah yang menjadi salah satu camilan favorit para pelanggan. Dalam sebulan, Rujak Cireng Brecxelle dapat terjual hingga sekitar 600 bungkus. Dengan omzet Rp60 juta per bulan.

Harga Rujak Cireng Brecxelle terbilang murah, hanya sekitar Rp15 ribu per bungkusnya. Dalam satu bungkus beratnya 450 gram berisi 20 pcs cireng lengkap dengan bumbu rujaknya.

Seperti pada umumnya, bumbu rujak sebagai saus 'cocolan' memiliki rasa yang sedikit asam, manis dan pedas hampir mirip dengan kuah cuka empek-empek.

Terdapat lima varian rasa yaitu original, keju, oncom, teri medan, dan udang. Saat ini, Rujak Cireng Brecxelle telah didistribusikan ke Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.

Kebanyakan para pembeli rujak cirengnya tersebut dari kalangan ibu-ibu rumah tangga usia 30 tahun dan anak-anak kecil. Rasa saus rujaknya dibuat tidak terlalu pedas atau sedang, agar anak-anak pun dapat memakannya.

Yudi berharap usahanya dapat berkembang dan penjualannya dapat stabil, serta ia juga akan terus berinovasi dengan mengeluarkan varian-varian rujak cireng baru lainnya. (poy)