1. HOME
  2. FOODILICIOUS
FOOD

Da Hong Pao, Teh Legendaris Termahal di Dunia

Teh Da Hong Pao asli sangat mahal layaknya emas, harganya hampir US$1,400 (sekitar Rp 18 juta) untuk satu gram.

By Azalia Amadea 11 Juni 2016 12:03
Teh Da Hong Pao (bbc.com)

Money.id - Pada tahun 2002, seseorang jutawan membayar 180.000 yuan (sekitar Rp372 juta) hanya untuk membeli 20 gram teh legendaris Da Hong Pao dari Tiongkok.

Teh Da Hong Pao asli sangat mahal layaknya emas, harganya hampir US$1,400 (sekitar Rp 18 juta) untuk satu gram atau lebih dari US$10,000 (sekitar Rp135 juta) untuk satu kuali. Teh Da Hong Pao adalah salah satu teh yang paling mahal di dunia.

"Teh ini sangat berharga untuk seorang kaisar. Konon teh ini diturunkan oleh Budha," kata Xiao Hui, pembuat teh di Wuyishan, Fujian, Tiongkok Selatan seperti dikutip laman BBC, Sabtu 11 Juni 2016.

Keluarga Xiao yang merupakan pembuat teh dari generasi ke generasi masih memiliki kebiasaan pergi ke pegunungan saat musim semi. Ia melakukan sebuah ritual untuk memanggil dewa teh Lu Yu agar membawa tunas baru teh Da Hong Pao.

Saat ini, setiap toko di Wuyishan memiliki meja khusus untuk mencicipi teh yang merupakan bagian dari ritual Gong Fu Cha. Ritual yang disebut juga Kung Fu Teh merupakan upacara minum teh di Tiongkok. Tradisi minum teh di Tiongkok hampir sama dengan tradisi minum teh di Jepang.

Teh yang terbilang kuno tersebut harganya sangat mahal, namun teh dengan kualitas biasa dapat mudah ditemui dan bisa ditebus seharga US$100 (sekitar Rp1,3 juta) per kilo di Wuyishan.

Namun semua teh Da Hong Pao yang sekarang merupakan keturunan dari satu kelompok pohon induk. Dan pohon-pohon induk ini yang menghasilkan teh asli yang langka dan dicari-cari banyak orang.

"Teh asli Da Hong Pao begitu mahal karena hampir tidak ada lagi pohon-pohon teh asli yang tersisa. Dan versi kuno itu sangat berharga, hampir tak ternilai harganya," jelas Xiangning Wu, pakar teh lokal.

Tapi bukan hanya orang Tiongkok saja yang mengagumi teh Da Hong Pao. Pada tahun 1849, ahli botani Inggris Robert Fortune datang ke pegunungan Wuyishan untuk sebuah misi rahasia yang menjadi bagian dari mata-mata agro-industri yang dijalankan oleh East India Company saat itu.

Orang-orang Inggris terobsesi dengan teh, dan Tiongkok. Mereka mencuri biji atau batang pohon dan menanamnya di tempat lain. Jika Inggris bisa menanam teh sendiri di India, maka mereka bisa mengurangi ketergantungan teh dari Tiongkok. Namun usaha itu gagal. Benih teh yang diambil dari Guangdong tidak bisa tumbuh. Sementara tanaman teh asli India, yang berbeda dengan jenis tanaman teh Tiongkok, rasanya tidak enak. (dwq)

Baca Juga

(aa/aa)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Foodilicious Section