Akibat nama yang menuai kontroversi ini perusahaan cokelat Libeert mengalami penurunan drastis hingga Rp45 triliun.
By Febriyani 22 Desember 2015 08:00Money.id - Sejak memproklamirkan diri sebagai 'negara' pada 8 April 2013, The Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), dipantau oleh negara lain, terkait aksi penyerangannya ke sejumlah wilayah. ISIS disebut-sebut sebagai organisasi teroris terkaya di dunia.
Namun, Ignace Libeert, seorang pemilik perusahaan cokelat di Belgia, memberi nama salah satu produk cokelatnya, yakni ISIS. Nama ISIS ini berasal dari kata Italo Suisse. Benar saja, akibat nama yang menuai kontroversi ini perusahaan cokelat Libeert mengalami penurunan drastis akibat tidak ada pesanan. Kerugian diperkirakan berkisar Rp30 triliun hingga Rp45 triliun.
Cokelat batang bermerek ISIS ini telah siap beredar di toko-toko. Akibat kerugian yang diderita, rencananya akan ada perubahan nama cokelat ini.
Ignace Libeert merupakan pendiri perusahaan produksi cokelat bernama Libeert. Berdiri sejak tahun 1923, yang telah menghasilkan lebih dari 5000 ton cokelat setiap tahun, dengan pendapatan lebih dari US$44 juta atau setara dengan Rp534 miliar.
Intip Kado Istimewa Rafathar dari Kuda Poni Hingga Taman Bermain
Agar Dompet Tak Makin 'Tipis', Lakukan Penghematan dengan Cara Ini
Pemerintah Angkat Bicara Soal Rokok Naik Jadi Rp50 Ribu per Bungkus
Incar 750 Ribu Nasabah Baru, Bank Muamalat Gaet Arsenal
21 Desember 2015 17:06