Kesepakatan Arab Saudi, Rusia, Venezuela, dan Qatar membekukan produksi minyak tidak bisa menyeimbangkan harga pasar dalam waktu cepat.
By Rohimat Nurbaya 22 Februari 2016 13:11Money.id - Harga minyak mentah dunia diperkirakan masih akan turun 10 persen pada tahun ini. Sentimen pendorong menurunnya harga minyak dunia itu akibat meningkatnya jumlah ekspor minyak Iran setelah dicabutnya sanksi ekonomi negara tersebut. Ditambah stok minyak mentah Amerika Serikat melimpah.
Beruntung negara Arab Saudi, Rusia, Venezuela dan Qatar mencapai kesepakatan membekukan produksi minyak untuk sementara, kemudian akan menjual minyak secara bergiliran. Kebijakan itu cukup membantu supaya harga minyak dunia tidak semakin anjlok.
"Bahkan apabila kesepakatan itu dijalankan, tidak mungkin menyeimbangkan harga pasar minyak dalam waktu dekat," kata Ric Spooner, seorang analis utama di CMC Markets di Sydney, seperti dikutip dari Bloomberg, Senin 22 Februari 2016
Harga minyak Eropa Brent yang dijual di ICE Futures Europe Exchange, London untuk kontrak penjualan April naik 48 poin menjadi US$33,49 per barel. Hingga perdagangan pukul 11.29 waktu Hong Kong minyak brent berada pada angka US$33,47 per barel.
Sementara itu, harga minyak Amerika Serikat West Texas Intermediate (WTI) yang diperdagangkan di New York Mercantile Exchange, untuk kontrak pengiriman Maret dipatok pada angka US$30,14 per barel, atau naik 50 poin.
Kemudian minyak mentah WTI untuk kontrak pengiriman April dipatok 61 poin lebih tinggi di angka US$32,36 per barel. Menurut data AS Commodity, harga tersebut turun sejak tujuh bulan terakhir. (poy)
Intip Kado Istimewa Rafathar dari Kuda Poni Hingga Taman Bermain
Agar Dompet Tak Makin 'Tipis', Lakukan Penghematan dengan Cara Ini
Pemerintah Angkat Bicara Soal Rokok Naik Jadi Rp50 Ribu per Bungkus