1. HOME
  2. FINANCE
TIPS KEUANGAN

Sehatkah Keuangan Anda? Yuk Cek dengan Cara Ini

Tidak seperti kesehatan fisik, pada umumnya banyak orang yang kurang memahami pentingnya melakukan cek kesehatan finansial.

By Desy Afrianti 1 Februari 2016 13:13
Ilustrasi uang

Money.id - Isu kesehatan tidak melulu soal fisik, melainkan juga finansial. Aspek kesehatan dan keuangan tidak dapat dipisahkan dari keseharian kita, keduanya saling melengkapi satu sama lain.

Dengan banyaknya kebutuhan yang harus dipenuhi, tuntutan gaya hidup, dan target yang ingin dicapai, selain kesehatan tentunya Anda membutuhkan dukungan finansial yang baik dan terencana untuk mewujudkan semuanya.

Tidak seperti kesehatan fisik, pada umumnya banyak orang yang kurang memahami pentingnya melakukan cek kesehatan finansial.

"Kebutuhan dan target yang ingin dicapai di setiap tahap kehidupan berbeda-beda untuk setiap orang," kata Rian Kaslan, EVP and Head of Wealth Management and Business Strategy Commonwealth Bank Indonesia dan penggiat gerakan literasi keuangan perempuan, Women Investment Series (WISE) dalam siaran pers yang diterima Money.id, Senin 1 Februari 2016.

Melakukan cek dan review secara berkala terhadap kondisi keuangan akan membantu Anda tetap on-track dan memberi rasa nyaman dalam menjalani kehidupan, sama seperti jika Anda merasa sehat atau sakit secara fisik.

Pengecekan kesehatan finansial yang komprehensif biasanya dilakukan oleh ahli keuangan profesional dari penyedia jasa keuangan untuk memahami kebutuhan dan memberikan solusi keuangan yang tepat bagi nasabahnya.

Namun, melakukan pengecekan mendasar terhadap kondisi kesehatan keuangan pribadi atau keluarga dapat Anda lakukan sendiri.

Rian Kaslan memberikan daftar pertanyaan yang membantu Anda untuk mengecek dan evaluasi sendiri kondisi keuangan, berikut daftar pertanyaannya:

· Berapa besar beban kredit bulanan Anda?

Idealnya total beban kredit, baik jangka panjang maupun cicilan jangka pendek, yang harus dipenuhi setiap bulannya tidak lebih dari sepertiga dari pendapatan Anda.

· Apakah Anda memiliki pos dana darurat?

Kita tidak dapat memprediksi apa yang akan terjadi di masa depan tetapi untuk berjaga-jaga sebaiknya Anda memiliki dana yang dicadangkan untuk keadaan darurat sebesar minimal tiga kali dari pengeluaran bulanan, contohnya untuk keperluan dana kesehatan atau pengganti sumber penghasilan sementara jika terjadi pemutusan hubungan kerja.

· Berapa alokasi anggaran untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup Anda?

Tuntutan gaya hidup kaum urban, seperti belanja pakaian bermerek atau nongkrong, kian meningkat dan kadang tidak sebanding dengan peningkatan tingkat pendapatan sehingga kerap menjerumuskan orang pada kesulitan keuangan atau bahkan tumpukan utang.

"Hindari untuk terjebak dalan gaya hidup yang berlebihan. Sebaiknya alokasi untuk memenuhi gaya hidup Anda tidak melebih dari 20 persen dari penghasilan Anda."

· Berapa alokasi dana untuk ditabung?

Jadikan menabung dan berinvestasi sebagai prioritas utama keuangan Anda, besarnya persentase dana yang dialokasikan akan berbeda-beda untuk setiap orang, tergantung pada usia, tanggungan anak, dan kebutuhan lainnya.

Idealnya alokasikan setidaknya 30 persen dari gaji setiap bulan.

· Apakah Anda memiliki perencanaan keuangan yang cukup untuk mewujudkan target jangka panjang?

Kondisi keuangan Anda saat ini dapat merefleksikan dan mendasari kebutuhan keuangan Anda di masa depan, terutama jika memiliki target jangka panjang yang ingin dicapai, seperti membeli rumah, modal usaha, atau dana pensiun.

Perencanaan keuangan dapat membantu Anda dalam menentukan prioritas dan mencapai target Anda.

Menabung saja tidak cukup dengan tingkat inflasi yang cenderung terus naik dari tahun ke tahun, solusinya adalah miliki investasi jangka menengah atau jangka panjang untuk memenuhi kebutuhan masa depan Anda.

Jadi, bagaimana kondisi kesehatan finansial Anda?

(da/da)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Finance Section