Money.id - Pergerakan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berada dalam tren menguat. Berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) pada Jumat pekan lalu, 4 Maret 2016 rupiah berada pada level Rp13.159 per dolar AS.

Ekonom Samuel Aset Managemen Lana Soelistianingsih mengatakan, potensi rupiah bergerak di bawah Rp13.000 masih besar selama foreign inflows atau pemasukan dari luar masih berlanjut. (Baca: Terus Menguat, Rupiah Tembus Kisaran Rp13.100)

"Teknikal rupiah ke Rp12.800 dulu sebagai level support terdekat," kata Lana kepada Money.id, Minggu 6 Maret 2016.

Penguatan rupiah memang ditopang oleh kondisi eksternal dan internal. Sentimen eksternal pemicunya adalah penerapan suku bunga negatif oleh Jepang dan Eropa serta mundurnya rencana AS untuk kembali menaikkan suku bunga.

Sementara itu, sentimen internal adalah Indonesia mendapatkan hasil positif di akhir tahun dengan realisasi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,04 persen pada kuartal IV-2015. Beberapa kebijakan dinilai akan mendorong ekonomi Indonesia tumbuh sampai dengan 5,3 persen pada 2016. (poy)