Money.id - Masih kuliah, tidak punya modal, takut studi keteteran, adalah sederet alasan yang membuat anak muda enggan untuk mulai berbisnis. Padahal, waktu muda adalah saat yang tepat untuk menjadi seorang entrepreneur.

Ada beberapa alasan kenapa Anda tidak boleh menunda meniti bisnis di usia muda.

Di usia awal 20-an, biasanya seseorang akan memulai dan diberi kebebasan untuk hidup mandiri oleh orangtuanya. Asyiknya, di usia tersebut beban hidup pun belum terlalu banyak. Maksudnya seseorang tentu belum wajib membayar pajak, belum punya tanggungan, punya banyak teman, dan pastinya waktu luang yang melimpah.

Komitmen utama yang biasanya jadi tuntutan pada usia tersebut cuma satu, yaitu tetap fokus menyelesaikan studi. Sudah banyak dibuktikan, di usia ini pun peluang sukses dalam berbisnis lebih besar.

Sayangnya, masih jarang yang memanfaatkannya. Mereka terlalu dibuat pusing oleh modal, karena pada kenyataannya banyak bisnis modal minim yang bisa dilakukan, atau malah bisnis tanpa modal sama sekali.

Supaya lebih yakin, berikut adalah alasan mengapa Anda tidak boleh menunda berbisnis sejak usia muda seperti dikutip dari CekAja.com.

Lebih melek teknologi

“Kak, kalau mau beli barang yang ini, Mama harus klik yang mana ya?” Sebagian dari Anda pasti pernah mendengar kalimat ini dari ibu atau ayah yang meminta diajarkan cara menggunakan media sosial atau berbelanja online. Mau tidak mau, Anda pun harus dengan sabar dan pelan-pelan mengajarkan.

Lalu apa hubungannya dengan bisnis?

Anak muda sepertimu pasti lebih tahu cara memanfaatkan teknologi agar produk yang dijual semakin laku. Misalnya dengan membua blog, web, akun resmi di media sosial dan lain-lainnya. Sebaliknya orangtua yang lebih ‘gaptek’ mungkin hanya mengandalkan promosi dari mulut ke mulut.

(Baca juga: Jika Ditekuni Sejak Kecil, Hobi Mengoleksi Ini Bisa Bikin Kaya)

Tahu selera sesama anak muda

Dengan jumlah anak muda Indonesia yang mencapai 62,4 juta atau sekitar 25 persen dari total penduduk Indonesia (berdasarkan proyeksi BPS 2015), Anda sebagai bagian dari mereka pasti paham apa yang sedang digemari atau istilahnya ‘kekinian’.

Banyaknya anak muda merupakan target pasar empuk jika Anda tahu apa yang sedang mereka butuhkan atau apa yang menarik perhatian mereka. Ini artinya, ada banyak ide bisnis yang bisa Anda kembangkan dengan memanfaatkan fenomena ini.

Punya banyak teman yang tidak segan membantu

Realitanya, dunia kerja sangatlah keras. Sikut-sikutan dan salip sana-sini demi karier sudah biasa. Oleh karenanya, banyak orang yang memberikan batas antara kehidupan profesional dan pribadi dengan tidak menjadikan rekan kerja sebagai sahabat karib.

Tapi saat kuliah, Anda pasti menemukan satu dua teman yang bahkan rela berbagi piring mi instan di akhir bulan denganmu. Mereka selalu ada di saat sedih dan susah. Mereka selalu siap sedia dan rela pasang badan untukmu. Ketika membangun bisnis, mereka akan secara tulus membantumu.

Atau mungkin Anda memilih untuk membangun bisnis bersama mereka dan sukses bersama-sama? Semua itu sangat mungkin!

(Baca juga: Modal 4 Juta, Mahasiswa Ini Punya Bisnis dengan Omset Puluhan Juta)

Punya banyak kesempatan untuk bangkit

Namanya juga anak muda, gagal dianggap lumrah. Justru dengan gagal, Anda bisa banyak belajar sebagai bekal kesuksesanmu kelak. Tapi bayangkan kalau Anda gagal di usia 40-an? Tak hanya omelan istri yang akan Anda dapatkan, bisa-bisa Anda stres karena merasa sudah terlambat untuk memulai semuanya kembali.

Siapa yang tidak mau kaya di usia muda?

Siapa sih yang tidak mau jadi the next Mark Zuckerberg? Mark sudah jadi miliarder di usianya yang baru 23 tahun. Di saat teman-teman seusianya kelimpungan mencari kerja, dia sudah punya perusahaan sendiri dan justru mempekerjakan teman-temannya yang pintar. Tidak perlu punya otak sebrilian Mark, Anda tetap bisa mengikuti jejak suksesnya dengan ide originalmu sendiri.

(Baca juga: Inilah yang Dirasakan Mark Zuckerberg Saat Tiba-tiba Kaya di Usia Muda)

Akan lebih pede menghadapi calon mertua

Dan pastinya, Anda bisa lebih pede saat melamar sang pujaan hati di depan ayah dan ibunya. Dengan alasan kalau Anda punya barber shop yang cabangnya sudah tersebar di mal-mal besar dengan omzet ratusan juta rupiah per bulan, hanya ada dua kemungkinan jawaban yang akan mereka berikan; senyum lebar dan restu! Jadi, tunggu apa lagi?