Money.id - Pick and Pay artinya mengambil barang dan membayar. Itu pulalah yang ingin diwujudkan salah satu bisnis Event Organizer (EO) garapan Chika Waode dan empat orang temannya.

Bersama Intan, Mirelle, Wulan, dan Dhita, garage sale menyediakan lapak, mulai dari fashion hingga kuliner.

Ciri khas Pick & Pay adalah menggelar acara seperti bazar di tempat terbuka, seperti lapangan atau area parkir, dengan lokasi yang strategis. Intan bercerita, awalnya Pick & Pay menggelar garage sale pada Juni tahun lalu di lapangan Blok S, Jakarta Selatan.

Sebanyak 32 tenant yang dihadirkan selama tiga hari itu dipenuhi oleh pelanggan yang juga warga sekitar. Mereka menjual barang-barang second atau bekas yang layak pakai, dengan harga terjangkau. 

 (Suasana bazar yang digelar 'Pick & Pay'/Instagram)

Namun sebenarnya, tujuan didirikan Pick & Pay bukan hanya sebatas menjual barang bekas saja. Mereka ingin 'naik kelas' dengan memberi kesempatan pada pengusaha muda dan pebisnis online yang ingin menjual barang dagangannya. 

Hingga pada 29-31 Januari 2016, mereka kembali menggelar bazar kedua kalinya. Kali ini dari 30 tenant tidak semua menjual barang bekas, dan kelasnya (target pasar) sudah B plus alias menengah. 

"Karena tahun lalu kita banyak jual baju second, akhirnya tahun ini kita buat bazar lagi dengan konsep yang sama, tapi lebih banyak penjual online shop," ujar Intan kepada Money.id saat ditemui di Eco Bar, Kemang, Jakarta Selatan.

Next: Cara berbisnis 'Pick & Pay' tanpa modal...