Money.id - Harga rata-rata rumah di Inggris dan Wales mengalami kenaikan hingga 300 ribu poundsterling, menurut portal real estate Inggris, Rightmove.

Sementara itu menurut penelitian agen properti Hamptons International, harga rumah telah meningkat 50 persen dalam 10 tahun, melampaui pertumbuhan upah pada periode yang sama yang hanya 22 persen dan tingkat inflasi harga sebesar 26,8 persen.

Karena itulah rata-rata orang-orang Inggris dan Wales butuh waktu 13 tahun untuk mengumpulkan uang agar bisa membeli rumah pertama mereka seperti dikutip dalam laman telegraph.co.uk Minggu 27 Maret 2016. Sementara warga London butuh 46 tahun untuk menabung agar bisa punya rumah untuk pertama kalinya.

Namun penelitian tersebut juga mengungkapkan bahwa program pensiun Lifetime ISA, yang memungkinkan warga Inggris mulai usia 18-40 punya tabungan pensiun, membantu warga London 19 tahun lebih cepat untuk menabung agar bisa punya rumah untuk pertama kalinya.

Syarat pinjaman yang lunak dan program Help to Buy - sebuah skema bantuan kepemilikan rumah yang didukung pemerintah - juga memberikan kontribusi untuk memperpendek waktu yang dibutuhkan dalam mengumpulkan uang untuk membeli rumah.

Fionnuala Earley, direktur penelitian perumahan di Hamptons International mengatakan, "Keterjangkauan masih sulit didapat oleh pembeli pertama kali, tetapi semuanya akan menjadi lebih baik pada tahun 2015.

"Pertumbuhan harga rumah melambat di Inggris dan Wales meski upah meningkat, sehingga memudahkan pembeli pertama kali untuk menyimpan uang untuk membeli rumah mereka. Namun kondisi paling sulit dirasakan warga ibukota di mana harga rumah melonjak drastis sejak krisis 2008."

Inflasi tahunan terbesar harga rumah terjadi di London yang mencapai 11 persen sejak Maret tahun lalu.

"Mahalnya harga rumah di London membayangi kenaikan rata-rata nasional selama lima tahun terakhir," kata Miles Shipside, Direktur Rightmove.

Kenaikannya bisa mencapai sekitar 300 ribu poundsterling yang didorong oleh kendala terbatasnya pasokan perumahan di utara dan barat negara itu. Sebanyak 6 dari 10 wilayah di Inggris dan Wales mengalami kenaikan harga rumah yang fantastis.

"Semakin banyak calon pembeli rumah pertama dan penjual yang merasa tidak siap dengan situasi harga rumah saat ini. Apalagi di tengah ketatnya syarat pinjaman dan tingkat pendapatan yang rata-rata tertinggal jauh dari pertumbuhan harga rumah," kata Shipside.

"Meski ada pertumbuhan kuat di pendapatan rata-rata tidak akan membantu situasi seperti itu hanya akan telah memungkinkan pembeli untuk menawar harga naik lebih tinggi, mengejar terbatasnya pasokan perumahan yang cocok."

Sebuah survei oleh badan amal Shelter menunjukkan bahwa tiga perempat warga Inggris mengatakan mereka khawatir bahwa generasi mendatang tidak akan punya rumah.

Penelitian juga menemukan bahwa rata-rata warga Inggris berusia 25-34 pindah rumah sekali setiap lima tahun dibandingkan dengan sekali setiap 12 tahun di antara pensiunan.