1. HOME
  2. FINANCE
BANK INDONESIA

November 2015, Utang Luar Negeri Indonesia Capai Rp4.232 Triliun

Bank Indonesia memandang perkembangan ULN November 2015 masih cukup sehat.

By Rohimat Nurbaya 19 Januari 2016 16:14
Bank Indonesia (Bloomberg)

Money.id - Posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia jelang akhir 2015, atau pada November 2015 tumbuh 3,2 persen (year over year/yoy). Jumlah tersebut lebih tinggi dibanding pertumbuhan Oktober 2015 sebesar 2,5 persen.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Tirta Segara mengatakan, bertambahnya utang tersebut didorong oleh peningkatan pertumbuhan ULN berjangka panjang. Pada bulan tersebut, ULN ini tumbuh 6,1 persen, lebih tinggi dari pertumbuhan Oktober 2015 yang sebesar 5,5 persen.

Sebaliknya, ULN berjangka pendek justru masih mengalami penurunan sebesar 12,5 persen.

"Dengan pertumbuhan tersebut, posisi Utang Luar Negeri Indonesia pada akhir November 2015 tercatat sebesar US$304,6 miliar (setara Rp4.232 triliun)," ucap Tirta seperti dikutip dari laman resmi Bank Indonesia.

Dia menuturkan, ULN jangka panjang mendominasi porsi utang Indonesia hingga 86,6 persen dari total ULN yang mencapai US$263,9 miliar atau setara Rp3.658 triliun.

Jumlah tersebut terdiri dari sektor publik sebesar US$134,8 miliar (setara Rp1.869 triliun) atau 51,1 persen dari total ULN jangka panjang dan ULN sektor swasta sebesar US$129,1 miliar (setara Rp1.789 triliun) atau 48,9 persen dari total ULN jangka panjang.

Sementara itu, Utang Luar Negeri berjangka pendek sebesar US$40,7 miliar (setara Rp564,3 triliun) atau 13,4 persen dari total Utang Luar Negeri. Jumlah tersebut terdiri dari ULN sektor swasta sebesar US$37,7 miliar (Rp522,7 triliun) atau 92,7 persen dari total ULN jangka pendek.

"Kemudian ULN sektor publik sebesar US$3 miliar (setara Rp41,5 triliun) atau 7,3 persen dari total ULN jangka pendek," ujarnya.

Kelompok peminjam

Berdasarkan kelompok peminjam, jelas Tirta, peningkatan pertumbuhan ULN pada November 2015 terjadi pada ULN sektor swasta maupun ULN sektor publik.

ULN sektor swasta tumbuh 3,4 persen (yoy), jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 2,5 persen. Sementara itu, ULN sektor publik tumbuh 2,9 persen.

"Posisi ULN sektor publik dan swasta, masing-masing tercatat sebesar US$137,7 miliar (setara Rp1.909 triliun) atau 45,2 persen dari total ULN dan US$166,8 miliar (setara Rp2.312 triliun) atau 54,8 persen dari total ULN," jelas dia.

Merujuk dari sumber pengutang, utang swasta pada akhir November 2015 terkonsentrasi di sektor keuangan, industri pengolahan, pertambangan, serta listrik, gas, dan air bersih. Dibandingkan bulan sebelumnya, utang ini mengalami kenaikan.

"Pangsa ULN keempat sektor tersebut terhadap total ULN swasta mencapai 75,9 persen," ucap dia.

Sementara itu, pertumbuhan tahunan ULN sektor pertambangan mengalami kontraksi yang lebih dalam dibandingkan bulan sebelumnya.

Tirta menambahkan, BI memandang perkembangan ULN November 2015 masih cukup sehat, namun perlu terus diwaspadai risikonya terhadap perekonomian.

"Ke depan, BI akan terus memantau perkembangan ULN, khususnya ULN sektor swasta," imbuhnya. 

(rn/rn)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Finance Section