Money.id - Jumlah kekayaan lima pegusaha tiba-tiba serentak naik. Data tersebut berdasarkan Real Time Forbes, Senin, 21 Desember 2015. Lima milarder itu yakni, Que Wenbin, He Xiangjian, Zhou Jianping, Lei Jufang dan Guangchang.

Que Wenbin mengalami kenaikan paling tinggi sebesar US$565 juta atau setara Rp7,7 triliun. Kekayaannya berasal dari saham mayoritas di Gansu Duyiwei Biological Pharmaceutical. Perusahaan tersebut memproduksi jamu, sahamnya mulai diperdagangkan pada 2008.

Dia juga diketahui merupakan pemilik Sichuan Western Resources Holding yang berpusat di Gansu dan Jiangxi. Perusahaan tersebut bergerak di industri logam.

He Xiangjian mengalami kenaikan harta kekayaan sebesar US$489 atau setara Rp6,7 triliun. Dia merupakan founder Midea Group. Pada Maret 2015 membuat usaha patungan untuk memperluas bisnis AC.

Kemudian pada Juni 2015 Midea Group juga menjual 1,3 persen saham (US$192 juta atau setara Rp2,6 triliun) ke pembuat smartphone Xioami.

Selain itu pada Agustus 2015, membuat usaha patungan dengan perusahan robotika Jepang, Yaskawa dan menghabiskan US$63 juta atau setara Rp868 miliar.

Zhou Jianping mengalami kenaikan harta sebesar Rp236 juta atau setara Rp3,2 triliun. Miliarder ini kekayaan naik dua kali lipat dalam satu tahun terakhir.

Dia bergerak dalam industri real estate, kini Jianping memiliki 125 pusat perbelanjaan dan 68 hotel bintang lima.

Jianping juga merupakan pemilik bioskop terbesar di China dengan nama, Wanda Cinema Line. Dia juga membeli 20 persen saham tim sepak bola Spanyol, Atletico Madrid.

Lei Jufang mengalami kenaikan harta sebesar Rp3,2 triliun. Dia mulai menjalani bisnis setelah mencari ketenangan ke Tibet. Saat itu dia menemukan beberapa obat berkualitas di sana. Kemudian dia mendirikan pabrik obat bernama Tibet Cheezheng Medicine.

Guangchang mengalami kenaikan harta sebesar Rp205 juta atau setara Rp2,8 triliun. Dia diberi gelar sebagai Warren Buffet asal China. Panggilan tersebut disandang Guangchang karena berstatus sebagai salah satu orang terkaya di negaranya. Kekayaan mencapai US$6,4 miliar.

Kisah sukses Guangchang berawal dari perkenalannya dengan pasar modal saat masih jadi mahasiswa. Dia sempat berjualan roti untuk menyambung hidupnya, kemudian tertarik dengan dunia investasi di pasar modal.

Saat itu Guangchang menggunakan uang hasil penjualan roti untuk membeli produk pasar modal, akhirnya setelah memperoleh gelar sarjana filsafat, Guangchang memilih terjun lebih dalam ke dunia itu. (poy)