1. HOME
  2. FINANCE
FINANCE

Kumpulan Tips Keuangan Jitu yang Menjamin Pernikahan Bahagia

Pernikahan yang bahagia butuh perencanaan keuangan yang bijaksana.

By Dwifantya Aquina 19 April 2016 14:50
Ilustrasi pernikahan bahagia (Pixabay)

Money.id - Pernikahan merupakan salah satu jenjang kehidupan yang tentunya ingin dilalui oleh sebagian besar orang di dunia. Ketika dua insan memadu kasih, pernikahan merupakan salah satu bukti ikatan cinta yang sakral bahwa mereka telah dipersatukan saat masih hidup.

Namun, benarkah hanya cinta saja yang diperlukan untuk melangsungkan pernikahan maupun menjalani kehidupan rumah tangga setelahnya?

Presenter kondang dari JakFM yang akan melepas masa lajangnya, Jody, mengakui bahwa cinta dan kepercayaan memang merupakan salah satu fondasi terpenting untuk mulai pernikahan. Namun, pernikahan dan kehidupan rumah tangga setelahnya tidak bisa lepas dari salah satu aspek yang penting, yaitu aspek keuangan atau aspek finansial.

“Kepercayaan terhadap pasangan bisa dimulai dengan keterbukaan aspek finansial masing-masing pribadi seperti yang saya lakukan bersama pasangan saya sejak awal. Hal ini membantu kami untuk menyusun rencana manajemen keuangan keluarga yang baik karena susah senang ditanggung bersama,” tutur Jody.

Pernyataan Jody semakin diperkuat oleh argumen dari Managing Director dari situs pembanding produk keuangan paling populer di Indonesia HaloMoney.co.id, Jay Broekman.

“Salah satu aspek finansial yang perlu dipikirkan sebelum menikah tentu bukan hanya biaya pesta pernikahannya saja. Target finansial yang ingin dicapai setelah menikah juga perlu dipikirkan pasangan yang sudah berencana menikah, sehingga keterbukaan finansial sejak awal merupakan langkah cerdas untuk menuju kelangsungan rumah tangga yang sejahtera,” kata Jay.

Beberapa tips keuangan sebelum pernikahan yang juga diterapkan oleh Jody dalam pernikahannya sendiri adalah sebagai berikut.

Tips pertama, keterbukaan terhadap kondisi finansial masing-masing pasangan seperti yang telah ia sebutkan sebelumnya. Hubungan yang serius memerlukan saling percaya dan keterbukaan di antara pasangan, termasuk keterbukaan finansial juga. Sumber dan jumlah penghasilan bulanan, aset tabungan, dan investasi merupakan hal yang bisa dibuka agar pasangan dapat membuat perencanaan keuangan bersama nantinya.

Tips kedua, bicarakan tujuan finansial sebelum menikah. Setidaknya, milikilah bayangan apa yang ingin dilakukan sebelum menikah. Sebagai contoh, pasangan menargetkan untuk tinggal bersama di apartemen setelah menikah, lalu mulai menabung untuk mencicil rumah dalam waktu setidaknya tiga hingga lima tahun ke depan.

Tips ketiga, cara mendapatkan uang untuk menyelenggarakan pernikahan perlu dipikirkan sedini mungkin. Mulailah dengan menyisihkan sebagian penghasilan untuk dimasukkan sebagai tabungan pernikahan. Sebagai contoh, Jody menyisihkan mulai dari Rp 1 juta setiap bulan sejak lima tahun terakhir untuk mempersiapkan pernikahannya.

Tips keempat dan terakhir, penghematan atas biaya pesta pernikahan tetap perlu dilakukan untuk meringankan budget pernikahan. Sebagai contoh, Jody tidak menggunakan WO (Wedding Organizer) untuk mengurus pernikahannya dan semua persiapan acara dilakukannya sendiri.

Selain itu, ia menggunakan jasa temannya sebagai fotografer pernikahan untuk mendapat harga yang lebih bersahabat daripada menyewa fotografer profesional.

Memiliki persiapan terkait aspek finansial sebelum menikah memang merupakan salah satu cerdas untuk menuju keluarga sejahtera. Namun, ada beberapa tips finansial lain untuk diterapkan segera setelah menjadi pasangan resmi. Tips ini tentu dapat diterapkan oleh Jody maupun pasangan lain yang akan menikah.

Tips pertama, rencanakan berbagai kebutuhan anak sejak dini. Persiapan untuk jumlah anak yang diinginkan, biaya kelahiran anak, maupun rencana pendidikannya lebih baik segera dilakukan pada saat awal membina hubungan rumah tangga. Kebutuhan anak akan memakan porsi yang sangat besar dalam biaya rumah tangga dan bisa mengganggu arus kas keluarga jika tidak dipikirkan sejak dini.

Tips kedua, buat kesepakatan mengenai pengaturan arus kas keluarga. Siapa yang bertanggung jawab atas pencatatan arus masuk dan keluar kas, siapa yang bertanggung jawab atas pembelian berbagai kebutuhan rumah tangga, dan pasangan akan menggunakan sistem ‘penjatahan’ uang jajan keperluan pribadi, semuanya perlu dipikirkan segera setelah menikah.

Untuk ‘penjatahan’, pasangan dapat memilih untuk membuka satu rekening bersama sebagai rekening tabungan rumah tangga. Kemudian, gaji atau penghasilan suami dan istri ditransfer ke rekening bersama tersebut dengan menyisakan ‘jatah’ uang untuk keperluan suami atau istri pribadi yang bebas digunakan. Pasangan juga dapat membicarakan alternatif lain yang dirasa terbaik untuk sistem ‘penjatahan’ tersebut.

Tips ketiga, mulai persiapkan laporan keuangan keluarga sederhana beserta anggaran pengeluaran bulanan. Anggaran pengeluaran dan pencatatan arus kas masuk keluar akan sangat berguna untuk menunjang perencanaan tujuan keuangan rumah tangga. Pencatatan keuangan ini dapat dilakukan dengan aplikasi sederhana seperti Microsoft Excel.

Sebagai contoh, berikut ini laporan keuangan keluarga sederhana yang dapat dibuat.

perencanaan keuangan
© 2016 money.id/Halo Money

 


Pernikahan merupakan salah satu momen terpenting dalam kehidupan, sehingga tidak ada ruginya jika kita memikirkan baik-baik seluruh aspek yang akan menunjang kehidupan rumah tangga kita, termasuk aspek finansial.

Baca Juga

(da/da)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Finance Section