1. HOME
  2. FINANCE
FINANCE

Credit Suisse Sukses Raih Hat-trick Asia Forecast Accuracy Award

Credit Suisse memperoleh penghargaan Forecast Accuracy Award 2015 dari Consensus Economics untuk tingkat akurasinya dalam memprediksi inflasi

By Abdul Kharis 17 Juni 2016 16:15
Ilustrasi kondisi ekonomi (pixabay)

Money.id - Asia Forecast Accuracy Award kembali digelar pada tahun 2016. Forecast Accuracy Award didasarkan atas prediksi oleh lebih dari 700 ekonom di seluruh dunia setiap bulannya. Ada keunikan yang terjadi di pagelaran ini, yaitu memilki pemenang yang sama selama tiga tahun berturut-turut untuk wilayah Indonesia.

Perlu diketahui, penilaian award ini dilakukan dengan menerapkan tingkat Mean Absolute Error (MAE) untuk Product Domestic Bruto (PDB) dan inflasi, serta mengindentifikasi ekonom dengan tingkat kesalahan paling rendah dalam prediksinya

Berdasarkan keterangan yang diterima Money.id, Jumat 17 Juni 2016, untuk pertama kalinya sejak acara ini digelar, penghargaan diterima oleh pihak yang sama, yakni Credit Suisse. Mereka sukses meraih penghargaan ini sebanyak tiga kali berturut-turut.

Credit Suisse memperoleh penghargaan Forecast Accuracy Award 2015 dari Consensus Economics untuk tingkat akurasinya dalam memprediksi inflasi dan kinerja perekonomian Indonesia.

Sedikit tambahan, Indonesia merupakan pasar berkembang yang besar di Asia Pasifik dan Credit Suisse terus bekerja untuk mempromosikan kisah pertumbuhan ekonomi Indonesia kepada para investor global, dan terus membantu pengusaha Indonesia mengembangkan dan memperluas bisnis mereka.

Santitarn Sathirathai, Economist Credit Suisse untuk Asia Tenggara dan India, yang diakui sebagai ekonom paling akurat dalam memprediksi produk domestik bruto (PDB) dan inflasi di Indonesia sejak 2013.

"Award ini memperkuat posisi Credit Suisse sebagai institusi terdepan yang menyajikan riset dengan kualitas terbaik dan hasil terpercaya bagi klien kami. Credit Suisse secara konsisten meninjau pandangan yang berlaku di pasar dan hasil temuan kami terbukti akurat selama tiga tahun terakhir," ucapnya.

Untuk tahun 2016, Credit Suisse berpandangan sebaliknya. "Kami berpandangan lebih konstruktif terkait dengan pemulihan ekonomi Indonesia dibandingkan dengan proyeksi konsensus,"ujar Sathirathai.

Dia menambahkan, Credit Suisse percaya kombinasi belanja Indonesia yang lebih kuat untuk infrastruktur dengan lebih akomodatifnya kebijakan moneter akan menyebabkan rebound-nya permintaan domestik setelah tiga tahun perlambatan," 

Baca Juga

(ak/ak)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Finance Section