1. HOME
  2. FINANCE
MONEY TUESDAY

Kenapa Artis Rentan Tertipu Investasi Bodong?

Publik figur kerap dijadikan alat promosi oleh penyelenggara bisnis investasi untuk menarik perhatian banyak orang.

By Adhi 8 Desember 2015 19:00
Sandy mengenakan kopiah hitam saat berada di Kejaksaan Tinggi (Budi Santoso/Kapanlagi).

Money.id - Berbagai tindak pidana terkait kasus investasi bodong kerap melibatkan sejumlah artis. Jika dahulu sempat mencuat kasus investasi bodong yang merugikan artis senior Ferdy Hasan, terkini giliran artis Sandy Tumiwa yang menjadi tersangka kasus penipuan investasi.

Sandy Tumiwa, Astriana alias Cici, dan Maria Eva dilaporkan mendirikan perusahaan yang bergerak di bidang jasa, PT CSM Bintang. Namun sayang, alih-alih mendatangkan keuntungan bagi para investor, perusahaan itu justru merugi.

Akademisi sekaligus perencana keuangan, Aidil Akbar Madjid menjelaskan, seorang public figure, terutama selebriti, memang kerap terlibat sebuah bisnis investasi.

Umumnya, kata Aidil, para public figure dijadikan alat promosi oleh penyelenggara bisnis investasi agar dapat menarik perhatian banyak orang.

Baca juga: Ini Cara Kerja Perusahaan 'Investasi' Milik Sandy Tumiwa

"Public figure kan punya banyak followers, mereka cukup efisien untuk dijadikan sarana promosi, menarik perhatian banyak orang. Orang-orang akan melihat sosok artis itu sebelum melakukan investasi," tutur Aidil saat dihubungi, Selasa 8 Desember 2015.

Selain "diperalat" sebagai sarana promosi, para public figure juga umumnya memiliki penghasilan berlebih. Sehingga, mereka butuh bisnis sampingan, terutama di sektor investasi yang memang memudahkan mereka. Cukup menanamkan uang, dan bisnis akan dijalankan oleh pihak penyelenggara investasi.

"Masalahnya, banyak dari mereka yang kurang teliti, mungkin pengetahuan akan produk investasinya juga kurang. Jadi, rentan untuk tertipu," kata Aidil.

Selain itu, "Public figure kan umumnya punya pekerjaan lain, apakah artis film, sinetron atau penyanyi. Mereka punya dana dan butuh menyalurkan dana tersebut sebagai investasi di masa mendatang. Sayangnya, sering kurang teliti," ujarnya. (poy)

Suka Artikel Ini? Klik Like

(a/a)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Finance Section