Money.id - PT Modern Sevel Indonesia atau anak perusahaan dari PT Modern International Tbk yang mengelola bisnis minimarket berbasis tempat nongkrong (convenience store), terpaksa menutup banyak gerai Sevel Eleven (Sevel).

Apa alasannya?

"Sevel kan ada larangan bisnis alkohol, jadi banyak tutup toko. Karena sevel yang besar-besar kena, impact-nya berasa banget, jadi relokasi atau tutup," kata Sekretaris Perusahaan PT Modern International Tina Novita seperti dikutip laman Merdeka.com, Kamis 9 Juni 2016.

Penutupan itu dijelaskan Tina juga berdampak pada dividen atau pembagian laba pada pemegang saham. "Bottom line minus jadi enggak ada dividen."

Meski demikian, dari sekitar 188 gerai yang tersebar luas di beberapa wilayah, PT Modern International mengaku tetap akan ekspansi hingga 200 gerai. Dengan biaya per gerai diperkirakan sekitar Rp500-700 juta.

Diketahui ekspansi dilakukan untuk penguatan bisnis di kemudian hari. Itu karena penghasilan dari gerai Sevel mencapai 75 persen, termasuk penjualan makanan cepat saji dan produk makanan segar dari investor Jepang. (poy)